Aku bukan siapa-siapa
Bukan kesepian yang kaumakan sendirian meskipun kau terkenal
Bukan kemandirian yang kautelan bulat-bulat meskipun kau bergantung pada perhatian
Bukan jejak kiamat yang kaucacah di sudut kamar meskipun kau taat
Bukan kesukaan abadi yang kaurindukan meskipun kau setia menderitaAku rehat
Berteduh dari guyuran akal sehat yang deras
Di tengah panas terik kewarasan
Membayangkan parasmu dan kepantasan apa yang melekat di sanaAku benci jika telingamu tersesat, napasmu bersemangat, bingkai dadamu sesak, terbuka pada lelaki penat
Lidahku sepat, menyumpah dua kalimat
Kalimat-kalimat berbalik menyumpal mulutku yang masih saja marah dan menyerapahKubaca aneka ucapan lukacita yang kau kirimkan via seribu kintaka
Tidak ditanya-tanya, mataku terbuka, senyumanmu jadi marka
Tanganku bersepakat menerima
Setuju pada puisi tak berimaAku berdiri membelakangimu, lagi
Aku perlihatkan isi rongga tubuhku kepada dunia
Supaya mereka turut merasakan apa-apa
Yang dialami si bukan siapa-siapaDari selembar kintaka air mataku jenaka
Menunduk tak berdaya dan terus membaca
Alinea celaka dan jentaka yang berkaca-kaca
Menggiring setengah rohku melata ke neraka**********
#staysafe #stayhome #stayrebahan
Jangan lupa traktir aku kopi sachet via link berikut ya:
https://sociabuzz.com/alfons44/donate
![](https://img.wattpad.com/cover/143406020-288-k905200.jpg)
ESTÁS LEYENDO
MENJERAT BELALANG PERUSAK
PoesíaSebuah eksperimen setelah membaca karya dari salah satu pustakawan Kata Kerja. Sekitar 40an puisi di sini sudah terbit dengan judul Tugas Puisi Untuk Manusia, sebagai kolaborasi bersama penulis hebat @nellaneva dan diterbitkan oleh Langgam Pustaka...