Ibu akhirnya menemaniku malam ini
Kemarin aku bersihkan kuburnya, berharap ada narasi kecil ia beri lewat mimpi
Ibu memberi petunjuk kalau malam tahun baruku akan berbeda
Kalau malam tahun baruku akan jadi lebih biadabLangit menembakkan kembang apinya yang terbalik ke bumi, tanpa jeda tanpa biaya
Negara-negara memberi contoh yang baik soal membakar uang
Lebih baik tak ada nasi dari pada tak ada aksiAku merekam ramainya kembang api terbalik di atas telapak tangan ibuku
Kembang api yang membasahi awal tahun dan menghina gerombolan resolusi yang mencoba menulis harapan masing-masing
Ibu tersenyum, dan harapan-harapan itu memakan dirinya sendiriKuharap tahun depan kembang api tetap terbalik, dan makin banyak orang gila lahir di malam-malam penuh nafsu
Kuharap mereka memahat dunia ini menjadi tugu-tugu penuh peringatan akan masa sekarang dan kebodohannyaAku masih terjaga pada pinggir gelas jus jerukku yang terlalu manis
Langit terus menembakkan kembang api terbalik, menembus tanah tempat aku mengubur empat lima hati yang sekarat
Kubiarkan ibu menertawai rasa amanku yang menyelinap mundur ke tahun-tahun yang sudah lewatAku terlalu mengekang tahun-tahun di belakangku
Aku lupa, tahun-tahun bukan hanya kesepakatan manusia belaka, dan seperti ruang ia terus berkembang dan meluas sampai tak lagi bisa dikejar
Aku mau tinggalkan cara lama;
membebaskan adalah satu-satunya cara mencintai tahun-tahun itu
![](https://img.wattpad.com/cover/143406020-288-k905200.jpg)
YOU ARE READING
MENJERAT BELALANG PERUSAK
PoetrySebuah eksperimen setelah membaca karya dari salah satu pustakawan Kata Kerja. Sekitar 40an puisi di sini sudah terbit dengan judul Tugas Puisi Untuk Manusia, sebagai kolaborasi bersama penulis hebat @nellaneva dan diterbitkan oleh Langgam Pustaka...