Aku berdiri dan bertahan cukup lama. Menahan perang yang jadi tamu agung di pagi buta. Aku sendiri dan bertuhan cukup lama. Menjerat isi kepala yang jadi batu sandung saat menakar kalimat doa.
Kakiku pengkar luar dan dalam, dihantam paruh gagak-gagak penjaja mimpi yang tak suka aku berdiri lama-lama.
Kudapati kepalaku pengar di pagi hari, dan masa lalu masih tertidur pulas di sampingku setelah bercinta semalam suntuk.Kubuka jendela dan kubiarkan gagak-gagak itu masuk dan memakan tubuh masa laluku. Matanya terbuka, ia ingin masa depan. Teriakannya membuatku tersenyum sepanjang hari.
Gagak-gagak selesai makan, aku antar mereka ke balik pintu kamarku. Tumpukan tubuh di balik pintu kamarku mulai berteriak. Aku mencuci tangan, dan berlutut di atas doa-doaku yang tidak pernah benar.
![](https://img.wattpad.com/cover/143406020-288-k905200.jpg)
YOU ARE READING
MENJERAT BELALANG PERUSAK
PoetrySebuah eksperimen setelah membaca karya dari salah satu pustakawan Kata Kerja. Sekitar 40an puisi di sini sudah terbit dengan judul Tugas Puisi Untuk Manusia, sebagai kolaborasi bersama penulis hebat @nellaneva dan diterbitkan oleh Langgam Pustaka...