Jenazah Ajudan Muda

143 20 0
                                    

Aku kenal seorang ajudan muda yang tahu banyak cara menemukan sisa-sisa kekesalan yang lupa dilampiaskan.

Ia senang menghamburkan beras keluarganya ke tempat sampah agar keluarganya mengerti soal kekurangan dalam suasana kesal.

Ia bodoh tentu saja. Aku jadi pengikutnya sejak kecil.

Aku pinjamkan tenagaku untuk membelikannya kretek tanpa filter di warung. Ia mengasapiku dengan segala cara baru untuk menemukan kekesalan yang belum sempat diciptakan.

Aku kenal baik ajudan itu. Ia menghina hujan dan menyebutnya pemborosan air. Ia menyerapah di tengah pesta kematian dan mengajak tamu-tamu menghina jenazah secara jujur. Aku masih mengikutinya sampai hari ini, kalau-kalau aku juga temukan cara unik untuk menemukan kekesalan yang lupa dilampiaskan.

Aku menemukannya mati pagi ini. Aku hina jenazahnya di depan keluarga besarnya. Ia tersenyum. Ia mengenalku. Ia menyuruhku tetap muda dan mengejar kekesalan yang lupa dilampiaskan.

Sampai akhirnya kutemukan kekesalan itu dan kulampiaskan pada jenazahnya.

MENJERAT BELALANG PERUSAKWhere stories live. Discover now