Menggarap Lawan Bicara

211 19 11
                                    

Hatimu pahit, lidahmu terus menerus berbicara. Dadamu kehilangan rongganya, sudah kau tukar dengan kata-kata yang tidak berasal dari dunia ini. Kau, aku, dan mereka terluka.

Lidahmu adalah lawan bicara yang harus kau garap sebelum ia mulai berbicara sendiri. Agar tak tumbuh kata-kata yang salah paham dari pahitnya hatimu hari ini.

Kepala-kepala yang terluka mendikte lidah-lidah jutaan manusia di bandara dan mereka terbang melukai banyak negara. Rongga dada penuh kata-kata jahat adalah penyakit paling berbahaya.

Kadang-kadang lidah yang tadi pagi kau garap, bisa jadi medan peperangan di malam hari. Gulma-gulma tumbuh dari dalam dirimu dan menyakiti kata-kata yang baik.

Kertas yang kau kata-katai pagi ini mempertimbangkan kembali hal-hal buruk yang kau katakan dan memutuskan untuk tetap menjadi putih polos selamanya. Kau marah dan menyakiti para kertas.

Semua berakhir menjadi udara tipis yang kau hirup selagi sesakmu kambuh, mereka kau butuhkan namun rongga dadamu sudah terlalu penuh sesak dengan kata-kata yang tumbuh dari lidahmu.

Kau menua dan makin pahit. Kau mati dan masih saja menyerapah di hadapan kedamaian yang kaumimpikan siang malam itu.

MENJERAT BELALANG PERUSAKWhere stories live. Discover now