Aku membiarkan kepalaku keluar dari jendela kamar. Kata-kata menjuntai dari lidahku, makna-makna melarikan diri, dan aku jatuh dalam pertanyaan yang terus menggelap.
Lidahku sakit, dan ingin lepas. Ia mau aku diam selamanya dan tidak bertanya soal apapun.
Dua nasehat kebahagiaan mengajakku ke tengah-tengah mereka untuk memilih, tapi aku malah memantul di antara keduanya.
Kebetulan-kebetulan menenggelamkanku dalam-dalam pada diri orang lain dan membuatku mengenal mereka. Untuk akhirnya menghancurkan diriku.
Berapa banyak puisi yang harus kukorbankan untuk mengecap kebahagiaan? Puisi-puisi bunuh diri, mereka tidak tahu lagi mengapa mereka ditulis.
VOCÊ ESTÁ LENDO
MENJERAT BELALANG PERUSAK
PoesiaSebuah eksperimen setelah membaca karya dari salah satu pustakawan Kata Kerja. Sekitar 40an puisi di sini sudah terbit dengan judul Tugas Puisi Untuk Manusia, sebagai kolaborasi bersama penulis hebat @nellaneva dan diterbitkan oleh Langgam Pustaka...