Kita tumbuh menjadi buku tebal di akhir musim
Jatuh sebagai hujan di cuaca yang seharusnya terik
Menjelma salju pada pinggiran cemara
Merupa abu pada sudut mata penyintas dukaMeminum tanda-tanda zaman yang pahit
Menghancurkan tanah yang menumbuhkan segala perasaan
Mengubur cinta terakhir dan menyiramnya dengan penyangkalan
Menunggu sesal tumbuh di masa-masa sulitBahagia tidak pernah sederhana
Ia punya dua rupa:Masing-masing saling mengingini
Masing-masing tidak saling melengkapi
Masing-masing utuh sebelum bertemu
Masing-masing belajar dari pahitnya ruang raguDan sungai yang memanjang dari mata air bahagia yang seperti itu, akan terus mengalir kepada keraguan selanjutnya, dicap sebagai agama baru, dan menyihir jutaan manusia yang mencari kebahagiaan semu
YOU ARE READING
MENJERAT BELALANG PERUSAK
PoetrySebuah eksperimen setelah membaca karya dari salah satu pustakawan Kata Kerja. Sekitar 40an puisi di sini sudah terbit dengan judul Tugas Puisi Untuk Manusia, sebagai kolaborasi bersama penulis hebat @nellaneva dan diterbitkan oleh Langgam Pustaka...