Rumah Penuh Kepala

190 25 7
                                    

Ibu punya banyak kepala
Dan aku pura-pura abai
Tiap hari kucoba menirunya
Agar tahu banyak hal di dalam rumah

Sayang kepalaku tetap satu
Atau aku saja yang tidak tahu cara meniru
Aku masih tidak paham hal-hal di dalam rumah
Kepala-kepala ibu masih pegang kendali

Ibu punya banyak telinga
Ia tahu kebutuhan tiap orang
Ia menunggu kami meminta
Atau menunggu kami membuatnya marah

Ibu sering menulis puisi berupa resep masakan dari televisi
Yang kemudian ia wujudkan di dapur
Mulutnya diam, tapi matanya tekun meneliti tiap sudut ciptaannya
Setelahnya, piring-piring kotor pasti tersenyum

Satu hari ibu mulai kehilangan kaki
Aku coba punguti serpihan kakinya yang dingin
Air jahe hangat dan mantra kurapalkan
Berharap ibu bisa berlari lagi

"Ibu ingat sekarang, terbang jauh lebih baik daripada berlari."
Ibu terbang dan membawa kabur senyum-senyum kami

Kini kepala-kepala ibu terbagi
ke dalam diri kami sebagai totem
Satu kepala ia bawa pergi
Sisanya jadi monumen momen-momen

Tiap pagi amarahnya bernyanyi
Tiap malam doanya berbisik
Telinganya menguliahi arti
Kepalanya memenuhi kami

MENJERAT BELALANG PERUSAKWhere stories live. Discover now