Suatu pagi aku adalah mawar berduri
Mengagumkan dan menyakiti secara pantas
Ibu yang pertama, selanjutnya kauIbu selalu memamerkan mawar indahnya, meski duri melukai tangannya
Malam adalah saat yang tepat bagi ibu untuk merintihIbu akan membebat lukanya dan kembali memamerkan mawarnya ke tetangga pagi-pagi
Malam tiba, dan ibu makin hebat merintihLukamu tidak kalah hebat
Pagi kausembunyikan, malam kembali kau bebat
Di antara air mata, kau melihatku dan kagum kembali
Memamerkanku dan tersakiti lagiKelak aku mati, jadi mawar berduri yang mengeraskan diri
Tidak lagi indah namun makin hebat menyakiti
![](https://img.wattpad.com/cover/143406020-288-k905200.jpg)
YOU ARE READING
MENJERAT BELALANG PERUSAK
PoetrySebuah eksperimen setelah membaca karya dari salah satu pustakawan Kata Kerja. Sekitar 40an puisi di sini sudah terbit dengan judul Tugas Puisi Untuk Manusia, sebagai kolaborasi bersama penulis hebat @nellaneva dan diterbitkan oleh Langgam Pustaka...