Pasir-pasir tertawa, terhibur melihat dia yang membawa lari setengah dirimu. Laut pada lubang matamu mengamuk dan membunuh siapapun yang menatap ke dalamnya. Aku menemanimu menangisi dirinya, membawamu kemana-mana seperti bayi kecil tanpa ibu.
Kugenggam tanganmu sementara kau memikirkan wajahnya. Kubisikkan kisahku sementara kau mendengarkan lagu lama yang pernah dia nyanyikan. Kuberi kau setengah diriku, sementara kau merindukan setengah dirinya.
Kita tidak lagi lengkap. Pasir-pasir masih saja tertawa. Bahasa-bahasa kita berbenturan dan berubah menjadi sebuah peperangan.
YOU ARE READING
MENJERAT BELALANG PERUSAK
PoetrySebuah eksperimen setelah membaca karya dari salah satu pustakawan Kata Kerja. Sekitar 40an puisi di sini sudah terbit dengan judul Tugas Puisi Untuk Manusia, sebagai kolaborasi bersama penulis hebat @nellaneva dan diterbitkan oleh Langgam Pustaka...