Kuharap kau tetap enak makan
Meski kepahitan penuh di hatimu
Aku sendiri berusaha menjadi enak
Meski cuma jadi bumbu ekstra yang jika tak ada tak apaAku tahu kau berpura-pura
Topeng-topengmu sedang bertukar peran
Lantas kau sendiri kehilangan diri
Realitasmu buram kau pandangi dari kejauhanMakan malammu selalu jadi ilusi
Seperti asap pertunjukan yang menyesakkan
Seperti model cantik yang terbagi dua di kotak ajaib pesulap
Yang asli masih terhidang di meja misteri, menunggu basiKau mencoba mengalihkan sinar sorot
Agar luka-lukamu tak ditelanjangi
Kau mencoba mengganti hidup, kota, dan kebiasaan
Sementara kau abaikan dirimu yang asli, rapuh dan belum kau kenaliKuharap kau bisa makan malam sebagai dirimu yang asli
Bukan diri yang kau bentuk dari majalah mode, atau diri yang kau anggap paling kuat memarahi dunia, atau diri yang kau anggap paling mudah dicintai lelakiAku masih bertahan menjadi bumbu ekstra, yang jika tak ada tak apa. Asal kau nikmat makan malam tanpa kepalsuan.
YOU ARE READING
MENJERAT BELALANG PERUSAK
PoetrySebuah eksperimen setelah membaca karya dari salah satu pustakawan Kata Kerja. Sekitar 40an puisi di sini sudah terbit dengan judul Tugas Puisi Untuk Manusia, sebagai kolaborasi bersama penulis hebat @nellaneva dan diterbitkan oleh Langgam Pustaka...