52. dua pasang hati yang terluka

907 56 1
                                    

Meysha berlari tanpa arah, menghiraukan rasa penasaran orang-orang yang dilewatinya. Meysha merasa buruk, selama ini Ia telah menyakiti banyak hati. Hati Dika maupun Lova. Meysha merasa tidak pantas untuk dicintai oleh siapapun.

Brugghh!

Gadis itu akhirnya terjatuh ketika tak sengaja menabrak dada bidang seseorang. Membuat tangisnya semakin meluruh di lantai koridor dengan kondisi yang terlihat begitu memilukan.

"Maaf, maaf, maaf," racaunya yang masih bersimpuh di lantai sambil berupaya untuk berdiri.

"Meysha," panggil orang yang ada di hadapannya.

Meysha mendongak ketika tak asing dengan suara itu. Ternyata Kalevi adalah orang yang Ia tabrak. Wajah lelaki itu penuh luka lebam akibat pukulan Dika. Air mata Meysha semakin deras. Ini semua salahnya, baik Dika, Kalevi, dan Lova terluka karena dirinya.

"Lo kenapa nangis gini?" tanya Kalevi yang sudah berjongkok guna membantu gadis di hadapannya untuk berdiri.

Kalevi merasa sakit ketika tatapan pilu nan sendu itu menghujamnya. Inilah kelemahan Kalevi, rasa sakit Kalevi. Yaitu melihat Meysha menangis. Rasanya ingin sekali membawa gadis yang terlihat rapuh tersebut ke dalam pelukannya.

"Ayo berdiri. Lo diliatin banyak orang."

Perlahan tangan Meysha bergerak, hendak menerima uluran tangan dari lelaki di hadapannya. Mereka berpisah secara baik-baik, itulah yang keduanya tanamkan dalam hati masing-masing. Jadi tak akan ada permusuhan di antara mereka seperti pasangan yang kandas pada umumnya.

"Meysha!"

Gagal tersentuh. Meysha berbalik badan ketika suara Dika menggema di koridor. Buru-buru gadis itu bangkit dengan sendirinya lalu berlari meninggalkan Kalevi yang masih setia mengulurkan tangan, membuat lelaki itu terdiam dalam kebingungan. Mengapa Meysha menghindar dari Dika?

Dika berlari guna mengejar Meysha. Namun, ketika sampai di hadapan Kalevi lelaki itu menghentikan Dika dengan menahan bahunya. Tiba-tiba Atmosfer koridor mulai berubah mencekam. Murid-murid yang berada di dekat jangkauan mereka pun memilih menjauh atau berlari menuju kelas mereka. Tak ingin terlibat dengan permusuhan di antara kedua lelaki tersebut.

"Lo apain Meysha sampai dia nangis?" tanya Kalevi penuh penekanan dalam setiap katanya.

Dika menyingkirkan tangan Kalevi dari buhunya. "Coba tanya sama diri Lo sendiri! Meysha begini karena Lo!Andai Lo gak pernah hadir di antara kita, mungkin ini semua gak bakal terjadi! Lo benalu di hidup Meysha!"

Dika mendorong Kalevi sampai lelaki itu terhuyung. Ia kembali mengejar Meysha. Tidak ingin Meysha menjauh darinya, Dika tidak sanggup. Sementara Kalevi masih mematung di tempatnya, menatap hampa kepergian Dika yang mengejar Meysha.

Cinta begitu rumit, pikir Kalevi. Tidak seharusnya hal seindah itu harus menjadi serumit ini. Seharusnya Kalevi mencintai balik Clarissa yang mencintainya. Begitupun dengan Meysha, seharusnya Ia menerima Dika yang tulus padanya. Andai semudah itu, mungkin tak akan ada yang terluka. Namun, kembali lagi pada rasa. Mau berandai-andai pun cinta Kalevi hanya untuk Meysha seorang. Tak akan ada yang bisa menggantikan gadis tersebut di hati Kalevi.

Kalevi berbalik. Berniat melanjutkan tujuannya menuju kelas. Namun, lagi dan lagi langkahnya harus terhenti ketika melihat seorang gadis yang mematung di depan kelas 11 IPA 1. Tak ada lagi murid yang tersisa selain Lova yang pipinya basah akibat menangis. Mata gadis tersebut terlihat menatap nanar ke arah dimana Dika pergi. Dan saat itu juga Kalevi menyadari satu hal. Si gadis ranking dua pararel itu menyukai Dika,Lova mencintai Dika.

Tanpa pikir panjang Kalevi mendekati Lova, berdiri tepat di hadapannya. "Maaf," kata Kalevi tiba-tiba.

Lova mengusap air matanya, lalu mendongak menatap Kalevi yang sedikit lebih tinggi. "Maaf untuk apa?"

KaleviWhere stories live. Discover now