17. Reza Permadi

1.2K 88 0
                                    

Mau sejauh apapun kaki melangkah
Yang namanya persahabatan pasti akan tetap terpatri di hati

~Reza Permadi~

Saat ini Kalevi, Ardan, dan Bara tengah berada di Bandara. Menantikan seseorang yang baru pulang dari Australia. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah sahabat lama mereka.

"Gue gak sabar banget ketemu sama kembaran gue!" antusias Ardan.

Kalevi dan bara saling pandang kemudian memutar bola matanya malas. "Karena Lo sebelas dua belas sama dia!" ucap keduanya bersamaan.

Mereka duduk di ruang tunggu Bandara. Benar-benar tidak sabar menantikan lelaki yang juga bergelar sebagai salah satu inti Paswali itu. Ralat, hanya Ardan lah yang tidak sabar menantikan Reza Permadi. Karena bagi Kalevi dan Bara, Ardan dan Reza sama saja. Sama-sama menyebalkan!

Dari kerumunan muncul lah seorang lelaki tampan dengan mengenakan baju santai berwarna hitam. Selaras dengan celana jeansnya. Dengan cool, lelaki itu berjalan membelah kerumunan.

"MAN TEMAN!!!!!" pekik Reza yang membuat beberapa orang terfokus kepadanya. Sifat aslinya mulai terlihat, dengan cepat menaggalkan kesan berwibawa yang sempat Ia tampilkan.

Reza memeluk erat ketiga sahabatnya sekaligus. Membuat ketiganya merasakan sesak napas dadakan. Reza lalu mencium pipi sahabatnya satu persatu. "GUE KANGEN BANGET SAMA LO PADA!!!"

Kalevi, Ardan dan Bara refleks mengusap dengan kasar pipi mereka yang baru saja dicium oleh lelaki Sedeng yang baru saja turun dari pesawat.

"NAJIS ANJIR!!!" hardik ketiganya bersamaan.

"Jangan jahat gitu! Gue nyium kalian karena gue kangen!"

"Gak usah berlebihan," tegur Bara, dingin seperti biasa.

"Ini gak berlebihan. Aku emang kangen sama kalian beiibbb!!"

Kalevi bergidik ngeri. "Jijay!"

Tiba-tiba ardan memeluk Reza dengan erat. "GUE JUGA KANGEN BANGET SAMA LO, KEMBARAN!! HAMPA BANGET GUE TANPA LO!!"

Reza menatap Kalevi dan Bara sambil menyeringai. Seolah-olah mengatakan berlebihan mana gue sama dia!!

"Tau gak, Za-"

"Kagak lah! Orang Lo belum ngasih tau!!" potong Reza.

Ardan menoyor kepala Reza. "Makanya dengerin doeloe malehh!!"

Reza terkekeh. "Iya-iya! Tau apa?"

"Selama Lo gak ada gue ngerasa tersiksa! Gue merasa didzalimi sama dua bocah ini!" ujar Ardan, menunjuk Kalevi dan Bara.

Lho? Lho? Lho? Memangnya apa yang dilakukan Bara dan Kalevi?
Biarlah! Biarkan si gila berkarya! Mereka sudah menebak apa yang akan Ardan adukan kepada 'kembarannya'.

"Maksud Lo? Apa yang dilakuin dua Cecunguk itu sama My Twins?" tanya Reza.

"Setiap gue jalan bareng Kalevi dan Bara, mereka selalu waras. Gak kaya Lo yang selalu nemenin gue gila!" histeris Ardan, terlalu berlebihan sampai menyedot atensi banyak orang.

KaleviWhere stories live. Discover now