7. Toilet sebagai saksi

2.6K 182 1
                                    


Kita ditakdirkan oleh Tuhan untuk bersatu dan saling melengkapi kekurangan masing-masing hingga mencapai kata 'Sempurna'

-Kalevi Wirasana-

"Kalepi, Kalepi! Kamu teh jadi anak Culangung pisan ya! Ibu lagi jelasin malah tidur!"

Kalevi hanya diam, lelaki itu tengah berusaha mengumpulkan nyawanya. Tak peduli dengan ceramahan Bu Jaenab, Guru Sejarah yang terkenal killer serta tatapan teman-teman sekelasnya. Dimarahi guru adalah makanan sehari hari bagi seorang Kalevi Wirasana.

"Ganteng-ganteng tapi Bader pisan. Sekarang kamu Teh keluar! Sikat sampai bersih toilet belakang!" perintah Bu Jaenab.


Kalevi bangkit dan langsung menyalami punggung tangan Bu Jaenab "Assalamualaikum."

Kalevi berjalan Keluar Kelas dengan santainya. Membuat guru dan teman-temannya geleng-geleng kepala dengan tingkah ketua Pasukan Rajawali tersebut. Kalevi memang sulit untuk diatur, tetapi Ia tidak lupa menghormati guru.

Kalevi berjalan mengikuti kakinya melangkah. Jika Ia berkeliaran saat jam pelajaran seperti ini bisa-bisa bertemu dengan Raja tuyul serta Ibu tiri bawang putih. Siapa lagi kalau bukan Pak Tarno dan Bu Dona. Kalevi berjalan menuju arah Toilet belakang sekolah yang jarang dipakai karena isu yang beredar bahwa mbak kunti suka bersemedi serta menangis di tempat tersebut. Jangan kalian pikir Kalevi hendak membersihkan toilet. Sorry dori Kalevi hanya ingin pergi ke warung makan Bu Tuti lewat gerbang belakang sekolah yang dekat dengan toilet.

Brukh

Brakhh!

Brakhh!

Kalevi terjengat kaget ketika mendengar benda jatuh serta gedoran pintu dari kamar mandi yang jarang dipakai itu. seketika bulu kuduknya berdiri tanpa Ia sadari. Apa jangan-jangan mbak kunti marah karena Ia melewati tempatnya bersemedi? Sial! Kenapa Ia jadi Paranoid seperti ini?

Berusaha tak peduli, Kalevi kembali melangkahkan kakinya. Namun, suara teriakan yang tertahan membuat Ia berhenti lagi. Kalevi merasa penasaran dengan apa yang ada di dalam. Karena kamar mandi itu terkunci dari dalam. Jangan-jangan ada yang mesum? Aishh! Kenapa Ia berpikir jorok seperti ini?!

Lepas anjing!

~ ~ ~

Meysha berjalan sendirian Menuju taman yang jarang dikunjungi. Jangan tanya kenapa Ia tak berada di kelasnya saat jam pelajaran seperti ini. Sudah pasti Ia membolos lagi. Meysha membolos Jam pelajaran Pak Dadang karena Ia tidak suka pelajaran Matematika.

Saat asik melangkahkan kakinya tiba-tiba seseorang membekap mulutnya dari belakang dan menyeretnya menuju toilet belakang. Meysha meronta-ronta berusaha melepaskan diri. Namun, lelaki berpakaian serba hitam bertopi dengan masker menutupi wajahnya itu lebih kuat dari Meysha. Ia mendorong dengan kasar tubuh Meysha ke dalam toilet dan mengunci pintu kamar mandi tersebut setelah Ia masuk.

"Siapa lo?! Dan mau apa lo bawa gue ke sini?!" bentak Meysha.

Lelaki misterius itu melepaskan masker yang sedaritadi menutupi wajahnya. Membuat Meysha langsung mengenali siapa orang yang telah berani membawanya ke toilet kumuh tersebut. Dia adalah Johan Wibisana, lelaki yang beberapa hari yang lalu menyeretnya ke dalam pertempuran antara Paswali dan SakTi.

KaleviWhere stories live. Discover now