9. Tak Terduga

2.3K 158 1
                                    

Beri aku kesempatan untuk membuktikan bahwa cinta tidak selamanya menyakitkan

-Kalevi Wirasana-

Ardan dan Bara mengerutkan kening mereka ketika melihat Kalevi memasuki kelas dengan wajah yang begitu kaku tidak seperti biasanya. Ada apa di toilet sampai membuat wajah Kalevi menjadi murung?

"Kenapa lo, Lev? Abis dari toilet muka lo kaku bener. Liat mbak kunti lo?" tanya Ardan ketika Kalevi sudah mendudukkan dirinya di samping Bara.

"Kagak."

"Terus?"

Kalevi tak menjawab. Matanya terfokus menatap papan tulis yang ada di depan. Seharusnya Dia tidak ke toilet tadi. ketimbang melihat Meysha dan Dika berpelukan di lorong sekolah. Ya, Kalevi melihat segalanya dari awal. Dari Meysha yang diam-diam memperhatikan Dika yang tengah mengobrol dengan Lova. Sampai ucapan Dika yang berakhir dengan pelukan.

Kalevi jadi merasa bersalah karena telah memisahkan keduanya. Harusnya Ia tak menjadikan Meysha sebagai kekasihnya jika yang dicintai Meysha hanya Dika. Tapi biarkan lah, Nasi sudah menjadi bubur. Lagipula saat Kalevi menembak Meysha, gadis itu juga tak menolak dan malah mengangguk. Dika pun sudah berhenti berjuang kan untuk Meysha.

"Meysha kan?" tanya Bara, masih sibuk memecahkan soal matematika.

Kalevi menoleh pada sahabatnya yang irit berbicara tersebut. Tak heran jika Bara mengetahui apa yang sedang mengganggu pikirannya, Bara adalah sahabat lama sekaligus yang paling mengerti Kalevi dibanding yang lain.

"Gue egois gak sih Bar, misahin dua orang yang saling mencintai hanya karena keinginan gue sendiri."

~ ~ ~ ~

Sudah berhari-hari Meysha menyandang status sebagai pacar Kalevi Wirasana. Meskipun begitu tak ada yang berubah diantara mereka, keduanya bahkan seperti orang yang tak saling mengenal ketika tak sengaja berjumpa. Contohnya seperti sekarang. Kalevi hanya diam di tempat duduknya sambil mengamati Meysha, Dika dan kedua sahabat Meysha tengah bersenda gurau di bangku yang cukup dekat dengan bangku yang ia tempati bersama Bara dan Ardan.

"Gue heran sebenernya yang pacarnya Meysha itu siapa sih? Kalevi atau Dika?"

Kalevi melayangkan tatapan membunuhnya ke arah Ardan. Bukannya membantu, sahabatnya ini malah membuat Mood Kalevi semakin buruk saja. Meysha melirik ke arah Kalevi. Pandangan keduanya saling bertemu. Namun, dengan cepat Meysha memutus kontak matanya dengan Kalevi dan kembali Fokus kepada Dika yang tengah melawak. Sadiss!!

Meysha tak peduli dengan Kalevi maupun orang-orang yang mengecapnya playgirl karena dekat dengan Dika meskipun sudah berpacaran dengan Kalevi. Masa bodo dengah hal itu, siapa suruh menembak Meysha. Gadis yang masih trauma akan cinta.


&  &  &  &  &

Menurut para murid, Bel pulang sekolah adalah bel paling merdu di dunia ini, begitupun dengan Meysha dan kedua sahabatnya. Bel baru saja berbunyi, menandakan waktunya untuk pulang setelah berjam-jam terjebak dalam bangunan bernama Sekolah tersebut.

"Akhirnya!!" sorak Ketiga gadis tersebut.

Mereka berjalan paling belakang di antara murid-murid yang berdesakan karena berebut keluar duluan. Apa yang harus diperebutkan? Toh ujung-ujungnya nanti pasti akan keluar juga. Langkah Meysha dan kedua sahabatnya terhenti di depan pintu kelas ketika menyadari seorang lelaki tampan tengah berdiri di hadapan mereka dengan bersandar di tembok serta kedua tangan yang Ia masukkan ke dalam Saku celana. Menambah kesan keren pada Ketua Paswali tersebut.

KaleviWo Geschichten leben. Entdecke jetzt