5. Pahlawan Kesiangan

2.7K 193 0
                                    


Semesta kenapa kau selalu berkolaborasi dengan takdir untuk mempertemukanku dengan dia?

-Meysha Nalandhipa-

Hari ini Meysha pulang terlambat karena harus menyelesaikan hukumannya dari Bu Dona untuk membersihkan toilet. Salahnya sendiri karena sering sekali membuat guru BK itu kesal karena tingkahnya. Kesialannya tidak sampai di situ saja, Ia harus jalan kaki karena ongkosnya yang habis untuk membeli minuman. sekarang Ia menyesal karena menolak tebengan dari Dika maupun kedua sahabatnya. Nasi sudah menjadi Basi...

Meysha melintasi jalan yang biasa Ia lewati Ketika naik bus atau angkutan umum. Anehnya tempat yang biasanya sepi itu sangat ramai oleh anak-anak muda berbaju Putih abu-abu sama seperti dirinya. Tapi kenapa mereka saling pukul? Apa jangan-jangan mereka tawuran?

Kalo seperti ini Meysha tak akan bisa melewati jalan tersebut. Tanpa menunggu lama Meysha berbalik arah dan beranjak pergi selagi tidak ada yang melihatnya. Masalahnya sendiri saja sudah banyak, Ia tidak ingin diseret ke permasalahan orang lain.

"WOYYY!"

Sial!! Meysha tertangkap basah. Saat Ia menoleh, seorang laki-laki berbadan besar dengan baju berantakan sudah berada di dekatnya. Lelaki itu langsung mencengkeram lengan Meysha dengan kuat.

"Lo anak Rajawali, kan?" tanyanya.

Johan Wibisana. Nama yang tertera di Nametag seragam laki-laki tersebut. Tubuhnya lebih besar dari Meysha. Wajahnya terlihat menyeramkan, seakan hendak memagsa Meysha saat itu juga.

"Lepas! Gue gak ada urusan apa-apa sama lo!" bentak Meysha.

"Lumayan, bisa gue jadiin pion buat ngancem anak-anak Rajawali yang pengecut itu," kata Johan dengan senyum smirk nya.

Meysha meronta-ronta. "Lepas! Gue mau pulang!"

Johan semakin mengeratkan genggamannya membuat Meysha meringis kesakitan. Bukan hanya itu saja, Johan juga menampar gadis malang itu karena selalu meronta-ronta. Menyeret Meysha menuju Ketuanya yang bisa saja digunakan sebagai ancaman untuk pasukan lawan.

"TOLONG!!"

Bughh!

Meysha terperanjat ketika mendapati Johan sudah tersungkur di depan matanya. Kejadiannya begitu cepat sampai Meysha belum bisa menangkap apa yang baru saja terjadi pada Johan.

"Lo gak papa?"

Perhatian Meysha teralihkan kepada seorang lelaki berpakaian jauh dari kata rapih dengan luka lebam di beberapa titik wajahnya. Tuhan, kenapa mereka selalu saja bertemu? Apakah ini tandanya...

Karena lengah Kalevi tak menyadari bahwa Johan sudah bangkit dan langsung menghadiahi bogeman yang mendarat di wajah tampannya. menghasilkan darah segar yang keluar dari sudut bibir Kalevi. Bukan Kalevi namanya jika tidak membalas. Lelaki itu tersenyum miring ke arah Johan lalu membalasnya hingga anggota Merpati tersebut tak sanggup untuk berdiri lagi. Mamam tah!

& & & & &

"AKKHH!" erang Kalevi

KaleviWhere stories live. Discover now