60. Dua Pasukan yang Bersatu

803 56 0
                                    

"Lo tahu dari mana kalo Geng Scorpio yang udah nyerang tempat ini?" tanya Kalevi ikut terkejut.

Kening Riko berkerut. Jadi sampai sekarang Paswali belum tahu jika Scorpio dalang di balik kekacauan beberapa minggu yang lalu?

"Kabarnya udah tersebar dimana-mana, makanya gue tahu," beritahu Riko. "Jangan bilang kalian juga gak tahu kalo Akhir-akhir ini Geng Scorpio berkeliaran di area sini."

Entah untuk yang keberapa kali mereka Pasukan Rajawali dikejutkan dengan informasi-informasi penting yang diberikan oleh wakil ketua dari Pasukan Merpati. Kalevi melirik ke arah Yoga dan Tama yang bertugas menjaga keamanan di sekitar SMA Rajawali. Dan dari raut wajah kaget keduanya Kalevi dapat menangkap bahwa mereka juga baru mengetahui informasi tersebut dari mulut Riko. Sial! Paswali ternyata banyak kecolongan.

"Emang beberapa kali gue liat ada tiga motor yang mondar-mandir di sekitar sini setiap gue makan mie di depan warung BuTut bareng Ardan, tapi gue gak sampai berpikir kalo itu adalah anggota dari Geng Scorpio," ucap Reza yang diangguki Ardan.

Semua terdiam. Jika benar yang mereka hadapi adalah Geng seganas Scorpio, maka mereka ada dalam bahaya. Mereka memang Pasukan yang cukup kuat jika bertarung melawan Pasukan Merpati. Namun, mereka akan binasa jika berhadapan dengan Geng Scorpio. Paswali hanyalah kumpulan anak-anak SMA, Sementara Geng Scorpio adalah kumpulan orang-orang dewasa yang keganasannya sudah melegenda. Di kota ini Geng Scorpio sangat ditakuti karena sering membuat kegaduhan di penjuru kota. Geng tersebut juga sangat sering membuat polisi kewalahan karena tingkah mereka yang semena-mena.

"Geng Scorpio bukanlah Geng yang kecil, tapi bukan hal yang mustahil buat ngehancurin mereka kalo kita bersatu," ucap Riko.

Danish yang sejak tadi terdiam menatap Riko tajam. Kedatangan mereka kemari hanyalah untuk meminta bantuan, tidak lebih.

"Lo ngomong apa huh?! Kita ke sini cuma minta tolong sama mereka. Tapi lo malah ngajak mereka bekerja sama dan bersatu. Lo gila?!" omel Danish.

"Lah dia pikir kita juga mau bekerja sama dengan Pasukan yang reputasinya sejelek nilai raport ketuanya?!" cerca Ardan dengan tampang mengejek.

"Bacot! Lo pikir nilai raport lo bagus?!"

Ardan tertohok. "Y-ya seenggaknya nilai raport gue jauh lebih bagus dari lo."

Loh kenapa malah bahas nilai raport?

"Riko bener."

Sekarang perhatian mereka tertuju pada Bara Danendra. Lelaki yang sejak tadi membisu itu mulai angkat bicara. Selain sama-sama wakil ketua dari kedua pasukan, cara berpikir Bara sama cemerlangnya dengan cara berpikir Riko. Mereka juga dapat menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Tidak seperti Danish maupun Ardan yang masih mengadu ketajaman mata mereka satu sama lain.

"Terus aja, biar gue yang jadi wasitnya sekalian. Siapa yang kedip duluan berarti kalah ya," ucap Reza yang duduk di tengah keduanya.

"Coba kesampingkan dulu permusuhan di antara Paswali dan SakTi lalu fokus ke Geng Scorpio. Bukan cuma musuh kita Geng Scorpio juga musuh masyarakat. Mereka membuat kerusuhan, menghancurkan lapak para pedagang, dan lebih parahnya juga memperkosa perempuan."

Semuanya menyimak penjelasan Bara. Karena hanya dalam hal penting dan mendesak saja Bara dapat berbicara panjang lebar seperti ini. Biasanya lelaki tersebut hanya berucap sepatah dua patah atau tidak sama sekali.

"Kalo kita buang ego kita untuk sesaat dan bersatu buat ngehancurin mereka, kita bukan cuma berhasil ngalahin mereka. Tapi juga berhasil menyelamatkan banyak hal. Gak akan ada lagi dagangan yang dihancurin, gak ada lagi orang yang ketakutan, dan gak ada lagi perempuan yang jadi korban kebiadaban mereka."

KaleviWhere stories live. Discover now