28. Penangkapan

1.1K 75 0
                                    

DORRR!

"AKHHH!!" Suara teriakan guru wanita mendominasi ruangan ketika sebuah peluru berhasil keluar dari pistol.

Hal itu membuat keadaan di luar kembali ricuh. Pasukan Rajawali berusaha mangatur kondisi di luar dibantu oleh anggota OSIS. Meskipun pikiran mereka tertuju pada Keempat inti Paswali yang masih berada di dalam. Begitupun dengan Polisi yang langsung berlari masuk ketika terdengar suara tembakan.

Kalevi masih berada di posisi awalnya. Ia hanya terduduk manis di tempatnya sambil menyaksikan Pak Yadi yang sudah ditangani oleh Bara. Beruntung Bara memanfaatkan kelengahan guru tersebut dan segera mengarahkan pistol itu ke arah langit-langit. Jika telat sedetik saja, mungkin Kalevi akan tertembak tepat di bagian kepalanya. Polisi yang baru masuk langsung mengamankan Pak Yadi. Dan segera membawanya ke kantor polisi.

"Ini belum berakhir. Lihat saja nanti, kejutan apa yang akan saya berikan untuk kamu," ancam Pak Yadi ketika polisi menggiringnya.

Kalevi masih diam, menatap kosong ke depan. Tak mempedulikan ancaman dari Pak Yadi. Hingga tiba-tiba sebuah tangan kekar menyentuh bahunya. Membuat Kalevi refleks menoleh.

"Kamu tidak apa-apa, Kalevi?" tanya Pak Tarno yang dari raut wajahnya terlihat begitu khawatir.

Kalevi tersenyum. "Gak papa kok, Pak. Gak usah khawatir gitu sama saya. Iya Saya tahu kalo saya itu murid kesayangan Bapak," canda Kalevi.

"Kesayangan mbahmu gundul! Bikin pusing yang ada," semprot Pak Tarno yang membuat Kalevi terkekeh. Ya walaupun beliau masih menyembunyikan kekhawatirannya pada muridnya itu.

"Kalevi, saya sangat berterima kasih kepada kamu dan Pasukanmu karena telah mengungkap kasus ini," ucap Pak Darwin.

"Tak perlu terima kasih, Pak. Saya melakukan ini untuk mereka yang telah menjadi korban ataupun yang akan menjadi korban dari kebejatan Pak Yadi," balas Kalevi.

Ketika Pak Yadi keluar dari ruang guru, seluruh murid kembali heboh. Mencari tahu kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan beliau. Begitupun dengan Meysha yang langsung menyempil di antara Yoga dan Tama. Ia hanya ingin tahu kondisi Kalevi. Apakah lelaki itu baik-baik saja?

Pak Yadi menghentikan langkahnya tepat di hadapan Meysha. Membuat pandangan keduanya bertemu. Pria itu menatap Meysha dengan tatapan yang sulit diartikan. Melihat hal tersebut, Yoga dan Tama langsung maju menghalangi tatapan Pak Yadi dari Meysha. Keduanya Seolah menjadi tameng untuk gadis dari Ketua mereka.

Polisi kembali menggiring Pak Yadi menuju mobil polisi. Sementara Meysha masih terdiam di tempatnya. Gadis itu berusaha mencerna apa maksud dari tatapan Pak Yadi tadi. Tatapannya seolah-olah... Mengancam.

Tak lama, Kalevi keluar bersama ketiga sahabatnya. Keempat lelaki itu berlalu begitu saja. Tak menghiraukan hiruk pikuk yang sedang terjadi. Mereka berjalan dengan Cool-nya diikuti oleh Pasukan Rajawali lainnya. Meysha pun bisa bernapas lega karena lelakinya tak terluka. Langkah Kalevi dan Pasukannya harus terhenti ketika tiga orang Kakak kelas menghadang jalan mereka.

"Gue berterima kasih banyak sama Lo," ucap Alfa. Kakak kelasnya sekaligus Kakak dari Lisa.

Kalevi tersenyum. "Itu udah tugas gue, Bang," balas Kalevi sambil menepuk bahu Alfa. Kemudian kembali melangkah pergi diikuti Pasukannya.

Siapa sangka pasukan yang dulu dipandang sebelah mata oleh banyak Kakak kelas ataupun murid lain itu menjadi pasukan yang berhasil menguak kasus pelecehan di SMA Rajawali.

                        &  &  &  &  &

"Gila sih gue gak nyangka kalo Pak Yadi nodong si Kalevi pake pistol!!" ujar Reza menggebu-gebu.

KaleviWhere stories live. Discover now