18. Penyanyi cafe

1.1K 87 1
                                    

Sepulang sekolah Meysha menyempatkan diri untuk mencari pekerjaan paruh waktu. Bagaimanapun juga Ia harus membantu Kakaknya mencari uang agar Kakaknya tidak putus kuliah.

Tiga tempat telah Ia kunjungi, tapi tiga kali juga dirinya mendapat penolakan. Dengan alasan bahwa mereka tidak mempekerjakan anak sekolah.

Tanpa putus asa, Meysha tetap melangkahkan kakinya ke toko-toko, rumah makan, semuanya Ia kunjungi kalau-kalau ada yang membutuhkan tenaganya tapi tetap saja tak ada hasil. Langkahnya terhenti di depan sebuah cafe. Ini adalah cafe tempat kakaknya bekerja sebagai pelayan. Tanpa ragu Meysha memasuki cafe. Meysha melihat Kakaknya tengah sibuk melayani pengunjung cafe. Ia kemudian melanjutkan langkahnya menuju kasir. Guna Bertanya apakah cafe ini memiliki lowongan pekerjaan.

"Permisi Kak," sapa Meysha pada seorang wanita seumuran Kakaknya.

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" tanya kasir tersebut ramah. Yang dari nama di bajunya bernama Airin Dirandra.

"Emm saya mau tanya Kak, di sini apa ada lowongan pekerjaan untuk anak SMA ya?" tanya Meysha sopan.

"Kalo itu saya kurang tahu. Kamu bisa langsung tanya saja dengan Pak Robert, pemilik cafe ini. Kebetulan sekali beliau sedang ada di ruangannya," beritahu Airin pada gadis berseragam SMA tersebut.

"Oh, begitu ya." Meysha nampak ragu.

"Gak perlu takut. Pak Robert orangnya baik kok."

Airin menyuruh seseorang untuk mengantar Meysha ke ruangan pak Robert. Sesampainya di dalam ruangan, Meysha duduk di hadapan Pak Robert sambil memainkan jari di atas rok abu-abunya. Sial! Kenapa bisa segugup ini.


"Jadi apa keperluan kamu menemui saya?" tanya Pak Robert.

"Saya mau melamar pekerjaan, Pak. Ini formulir saya."

Pak Robert mengambil alih formulir Meysha kemudian membaca-baca nya. "Kamu masih Sekolah? Kelas berapa?"

"Kelas 2 SMA, Pak."

"Masih Sekolah kenapa ingin bekerja?"

Meysha bingung harus menjawab apa. Tapi Ia harus jujur kan. "Saya tidak mau membebani Kakak saya, Pak."

"Lho mamang kedua orang tua kalian kemana?" Jiwa kepo Pak Robert meronta-ronta.

"Papah menikah dengan wanita lain. Sedangkan Mamah pergi entah kemana."

"Saya dan Kakak saya tinggal berdua. Kakak saya Bekerja paruh waktu di sini sebagai Waiters untuk membayar biaya kuliahnya sendiri dan biaya Sekolah saya," tutur Meysha.

Pak Robert menatap iba kepada gadis berbaju SMA yang tengah tertunduk di hadapannya. Jadi gadis malang ini adalah Adik dari salah satu pegawainya? Ketika Meysha mendongak, sesegera mungkin Pak Robert mengalihkan pandangannya pada formulir Meysha.

"Kamu bisa apa?" tanya Pak Robert.

Meysha nampak berpikir. Apa Yang Ia bisa? " Saya bisa kok Pak cuci piring di sini."

Tukang cuci piring sudah ada di sini, Pikir Pak Robert. "Kamu bisa nyanyi?"

"Nyanyi?" beo Meysha.

KaleviWhere stories live. Discover now