Menjerat Belalang Perusak

2.9K 257 17
                                    

Jika punya uang aku mau membeli ibuku

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Jika punya uang aku mau membeli ibuku. Kusuruh ibu tidur dan bermimpi. Lalu aku menjadi tuan tanah di negeri mimpi ibuku. Menanam sejenis ubi yang merambat. Bagi ibu, ubi adalah emas. Aku berharap saat panen ubi itu akan jadi emas.

Sayangnya tidak, ubi itu hanya berubah menjadi sekumpulan belalang yang menggerogoti punggungku. Tapi tidak punggung ibuku, sebab dia punya punggung yang keras menanggung surga dan neraka.

Kubuat jerat untuk para belalang perusak. Berbahan dasar omelan ibu yang seusia dengan semesta. Jerat kupakai seperti baju, belalang-belalang tumpang tindih dan menempel tak berdaya pada jerat.

Lagi-lagi aku tidak paham pada situasinya, para belalang saling merusak dan bukannya berjuang lolos dari jerat. Kudengar langkah kaki ibu mulai menjauh. Ia ingin pulang.

Kulepaskan jerat itu, dan berlari menuju langkah kaki ibu yang terus bercerita pada tanah dan genangan di bawahnya. Belalang-belalang terus saja saling merusak. Aku dan ibu pulang mengendarai percakapan paling sunyi.

MENJERAT BELALANG PERUSAKWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu