Ch. 3 - Dragoon dan Alchemist

790 73 8
                                    

"Bosaaaaan! Aku bosaaaan di akademi teruuuusss!"

Masa libur akhir tahun ajaran seperti ini adalah yang paling membosankan bagiku. Aku tidak mungkin pulang. Untuk perjalanan pulang saja, sudah memakan waktu 2 bulan di perjalanan. Kalau dijumlahkan dengan perjalanan kembali ke akademi, berarti totalnya sudah 4 bulan.

Padahal liburnya hanya 1 bulan.

Sial. Aku benar-benar bosan. Semua orang yang kukenal di kelasku sebelumnya sedang berlibur di rumah mereka masing-masing. Sedangkan orang dari kelas lain, aku tidak mengenal satupun dari mereka.

"Aaaa ya udah, aku jalan-jalan aja deh ke kota!"

Aku mencari hiburan saja di kota. Siapa tahu hari ini ada hal yang menarik. Sudah tidak ada lagi yang bisa kulakukan untuk menghabiskan waktu di sini.

Sedangkan urusan merawat dan memberi makan Valdash, Minor Wind Dragon peliharaanku sekaligus partnerku dalam bertempur, sudah kulakukan tadi pagi. Naga hanya perlu makan sekali dalam sehari. Tapi sekali makan, aku harus memberikannya daging hewan dalam jumlah besar agar perutnya kenyang.

Pada masa dimana kami baru saja dipasangkan, yaitu saat aku baru memulai pendidikan formal untuk menjadi Dragoon di usiaku yang masih 10 tahun waktu itu, Valdash masih sedikit liar. Dia akan mengamuk jika tidak diberi makan sampai dia puas.

Tapi seiring berjalannya waktu, dan karena selalu aku yang mengurusinya setiap hari, dia jadi semakin jinak kepadaku. Semarah-marahnya dia karena kesalahan yang kuperbuat, dia hanya akan ngambek dan tidak mau kuperintah.

Valdash ini, khusus disiapkan Ayahku untuk mendampingiku ketika aku memutuskan untuk menjadi Dragoon seperti sekarang. Ayahku adalah Raja di Kerajaan Sandoria, kerajaan terbesar dengan militer terkuat di Benua Zegga. Dan aku, adalah Putri ke-5 dari Kerajaan Sandoria. Ayah memberikan Naga elemen angin karena dapat terbang dan bergerak sangat cepat, walaupun kekuatan serangannya tak sekuat Naga Api.

Tentang Naga dari 4 elemen, mereka punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Naga Air memiliki damage paling lemah, tapi dapat menyelam dan berenang ke dalam air, selain juga bisa terbang. Namun, Naga Air sangat kuat jika harus melawan Naga Api karena elemennya menang. Naga Api, tentunya mempunyai damage paling besar, tapi poin-poin lain biasa saja. Naga Tanah memiliki ketahanan tubuh yang sangat kuat, serangan fisik yang lumayan kuat, juga damage yang tinggi, tapi pergerakannya sangat lambat (cocok untuk Tank). Sedangkan Naga Angin, memiliki kecepatan tinggi dan damage yang lumayan kuat, tapi ketahanan fisiknya kurang.

Statusku di keluarga royal Kerajaan Sandoria tidak terlalu tinggi. Putri ke-5, sangat jauh dari tahta kerajaan. Oleh karena itu, ketika aku mengatakan kepada Ayah bahwa aku ingin sekali menjadi Dragoon, dia sangat mendukungku.

Mungkin, di pikirannya adalah, bagus sekali jika aku berhasil menjadi Dragoon yang hebat. Aku bisa menjadi Komandan Korps Dragoon yang akan memimpin Pasukan Elit Kerajaan Sandoria ke medan perang. Begitu pikirku.

Tapi aku tidak mempermasalahkan itu. Karena di lubuk hatiku yang paling dalam, aku juga menginginkan posisi itu. Aku ingin memimpin pasukan besar dari atas punggung Naga di medan perang. Pasti keren sekali.

Aku berjalan keluar dari akademi, berkeliling Kota Arvena yang 99% masih sama dengan hari kemarin. Aku berharap menemukan 1% perbedaan itu hari ini.

Dari siang, sampai senja menjelang, kuhabiskan waktu untuk melihat-lihat toko armor dan senjata. Aku berharap ada barang baru yang dipajang yang dapat kubeli untuk kugunakan dalam pertarungan. Karena halberd dan armor yang kubawa dari istana dulu, memiliki kualitas yang terlalu bagus untuk digunakan sehari-hari. Aku hanya akan menggunakannya untuk event yang penting saja.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang