Ch. 65 - Tentara Cahaya

218 37 11
                                    

Saya baru beli sepatu running Adidas Supernova Men warna pink. Pink-nya bukan pink seperti biasa. Tapi lebih ke warna pink campur oranye. Istri yang memilihkan, "supaya ngejreeeng," katanya. Sengaja beli sepatu baru karena sepatu saya yang lama, Adidas Climachill oranye yang sudah robek. Dan setelah saya jahitkan lagi di tukang sol sepatu, malah jadi sempit dan tidak nyaman. Akhirnya ganti sepatu running setelah bersama selama sekitar 6-7 tahun. Saatnya kembali jogging! Hahaha...

Para Pembaca... Selamat menikmati ceritanya! Silahkan vote dan komentar.
_______________________________________

"Ketua Wagos! Kami mendapatkan informasi terbaru dari pergerakan Organisasi Religi Gaean!"

Seorang perampok memasuki ruangan gelap berdinding tanah keras dengan tergesa-gesa. Wajahnya dipenuhi peluh, dan bau keringat tidak sedap menguap dari pakaiannya yang sudah lembab oleh keringat dan dipenuhi noda. Pakaian itu sudah berhari-hari ia kenakn untuk menyelesaikan misinya. Bukan karena tidak mau mengganti, tapi simpel karena tugasnya yang cukup berat sehingga tidak ada waktu untuk mengganti pakaian.

Dia adalah Brun. Salah satu dari sebelas perampok yang kebetulan "bertemu" dengan Arka sebelumnya yang kemudian dijadikan vassal oleh Arka setelah beberapa hal terjadi, dengan Wagos sebagai pemimpin mereka.

"Oh, kau... Ada info apa, Brun?" Respon Wagos.

"Ketua, kami sudah mengintai pergerakan bawah tanah yang sedang dilakukan oleh para Gaean. Dan hari ini..." Brun berhenti berbicara sejenak, wajahnya berubah pucat.

"Apa yang mereka lakukan? Bicara yang jelas, Brun!" Mata Wagos melotot, dahinya mengernyit mendengar ucapan bawahannya yang tidak tegas dan jelas itu.

"Ugh... Me-mereka telah berhasil dalam penelitian mereka untuk memanggil tentara langit... Dan... Dan..."

"Brengsek! Bicara yang jelas! Tentara langit!? Apa tujuan mereka!?"

"Tentara Langit adalah pasukan dengan kekuatan maha dahsyat yang seharusnya baru turun ke daratan ketika Masa Purgatory terjadi. Pasukan itu turun untuk membersihkan semua makhluk yang ada di dunia ketika usia yang diberikan untuk sebuah semesta sudah habis dan akan digantikan dengan masa kehidupan baru. Namun, entah bagaimana cara mereka, mereka dapat memanggilnya hanya dengan menggunakan dua buah kristal saja. Padahal dari sepengetahuan manusia selama ini, meski sudah mengumpulkan Kristal Ameth-Or, Kristal Emer-Or, dan Kristal Citri-Or sekaligus, belum tentu bisa memanggil sebagian dari Tentara Langit untuk turun ke daratan!" Wajah Brun menjadi semakin tegang. Keringat dingin menetes dari pelipisnya. Lalu ia melanjutkan, "dengan kekuatan Tentara Langit, para Gaean itu berencana untuk menghancurkan Tuan Arka di depan publik, di hari dimana Turnamen Knight Academy Arvena sedang berlangsung! Dan sepertinya mereka tidak mempedulikan keselamatan rakyat demi tujuannya tercapai! Mereka akan menggunakan dalil persucian jiwa kepada semua korban jiwa yang akan berjatuhan karenanya!"

"Tunggu... Turnamen... Haa!? Bukankah itu besok!?!? Kenapa baru melaporkannya sekarang!?!?"

Wagos panik. Kepanikannya bukan tidak beralasan. Memang, mereka terpaksa tunduk kepada Arka di awal. Tapi setelah menjalani kehidupan sebagai vassal Arka, mereka merasakan manfaat yang luar biasa. Status poin mereka meningkat pesat. Dan itu membuat mereka menjadi perampok yang sangat kuat. Efeknya, harta rampasan yang dapat mereka kumpulkan juga semakin menggunung.

Tidak sampai di situ. Dalam waktu singkat, sudah banyak grup-grup perampok kecil lainnya yang menyatakan ingin bergabung dengan mereka. Mereka menjadi selebritis di kalangan perampok. Namun apabila master mereka sampai terbunuh, otomatis kekuatan yang mereka miliki saat ini bisa lenyap seketika. Dan... Mereka belum siap untuk itu.

"Kami sudah bergerak secepat mungkin. Tapi jaraknya kesini sangat jauh. Kami tak dapat melakukan apa-apa untuk hal ini..." Brun menjawab dengan volume suara yang kecil.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now