Ch. 41 - Acara Besar

341 43 8
                                    

Keasyikan long weekend, jadi lupa update. Mungkin besok skip dulu, ya... Saya mau menikmati goler-goler salto miring di kasur seharian, nonton anime dan main game sampai lelah, lalu tidur. Bangun-bangun langsung melakukan hal serupa lagi.

Selamat membaca! Happy long weekend!
__________________________________________

"Haaaaaahhhhhhhm~ ngantuk baaatt..."

Akhirnya, urusanku hari ini selesai. Biar saja mereka mencari cara sendiri untuk berlatih mengontrol magic mereka. Lagipula, mau bagaimanapun, hal seperti itu tidak bisa diajari secara teori. Atau aku yang tidak bisa mengajar? Hahaha peduli setan.

Yang penting...

"Teleportation hoaaahhhhmm... Gate..."

Aku tidur dulu di mansion-ku. Mansion ini sepi kalau di jam kerja. Seperti kostku dulu, kalau aku selesai shift malam, pasti sepi sekali. Semua penghuni lainnya pergi kerja atau kuliah. Sebenarnya aku juga tidak peduli mau sepi atau ramai. Karena aku juga lebih sering menghabiskan waktu sendiri untuk menonton anime di laptopku atau membaca light novel terjemahan dari hapeku.

Aaa jadi kangen kehidupan seperti yang dulu... Tapi tidak semuanya yang kurindukan. Aku tidak suka semua kegiatan kuliah. Aku juga tidak suka dimarah-marah dokter konsulen.

Kalau dipikir-pikir, kehidupanku yang sekarang lebih seru dan jauh lebih menyenangkan. Selain toket-toket di sekitarku, aku juga punya kekuatan yang overpower. Tak pernah sekalipun aku menyesali transferku ke dunia ini.

"Tuan Arka, selamat datang kembali..."

Seorang wanita berusia sekitar 35 tahun dengan atribut lengkap Maid membungkuk dan menyapaku dengan sangat santun. Belakangan aku dengar bahwa ia bernama Kifa Alderin. Ibunya si Anak Setan. Hah. Aku bisa ingat nama ibunya, tapi aku lupa terus nama Anak Setan itu siapa.

Berbeda dengan Anak Setan, ibunya sangat manusia. 100% manusia. Tidak ada sedikitpun organ Demon di tubuhnya. Berarti bapaknya yang Demon.

"Ya, Kifa... Siapin piyamaku, ya... Aku mau mandi dulu abis itu molor."

"Baik, Tuan. Saya akan siapkan air hangat untuk tuan mandi dulu kalau begitu. Setelah itu saya akan siapkan piyama Tuan Arka..."

Kifa dan anaknya dipungut Garen saat mereka sedang dalam misi. Misi yang ujung-ujungnya kuselesaikan, haha... Ya, tidak apa-apa. Setidaknya, hanya dengan memberikan mereka makanan dan tempat tinggal saja, aku tak perlu lagi membayar gaji Maid. Untuk biaya sekolah anaknya, Garen yang bertanggungjawab.

Lumayan juga ada Maid yang membersihkan rumah dan menyiapkan segala kebutuhan kami. Kami jadi semakin tenggelam dalam nikmatnya kemalasan ketika di rumah.

Cyane dan Ruby jadi bisa kutugaskan untuk mengurus yang lain. Cyane bertugas untuk membantuku melatih bocah-bocah akademi. Sesekali dia kutugaskan untuk menjadi penjaga, entah menjaga apa, sesuai sikontol (situasi kondisi toleransi) saja. Pft. Sering juga kusuruh membantu Kifa bersih-bersih. Ruby bertugas menjaga Ren sekaligus sebagai transportasinya.

Ren sibuk mengurus bisnis perdagangan di Desa Kardia, desanya para Demihuman. Ia tidak lagi mengurusi administrasi. Memang aku menjadi sedikit lebih repot, tapi tugas Ren sekarang lebih penting.

Lunar Eclipse juga sibuk membantu pembangunan dan pengembangan di Desa Kardia. Aku ingin rakyatku kenyang dan sukses. Tssaahh... "Rakyatku"! Haha... Kadang aku masih geli memikirkan kalau aku sudah menjadi seorang Baron di Kerajaan Elysium, namun masih aktif bekerja di Kerajaan Balvara sebagai Pelatih. Aku merasa kalau aku adalah seorang double agent. Seperti di film-film.

Setelah selesai mandi air hangat, badanku terasa rileks. Aku mengenakan piyamaku dan langsung membanting tubuhku di atas kasur empuk. Tak terasa, aku tidur sampai besok pagi. Melewatkan makan siang dan makan malam.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now