Ch. 26 - Mengantuk di Kelas

370 56 1
                                    

Ah... Akhirnya dapat tambahan tenaga lagi untuk membantu saya. Terutama untuk mengetik laporan dan berita acara dari program pencegahan corona di perusahaan. Saya sudah pasrahkan saja. Keputusan yang dibuat manajemen saya laksanakan seaman mungkin bagi saya. Semoga kita semua terlindung dari corona.

Selamat membaca!
____________________________________________

*Teng teng teng tengg...*

Bel masuk kelas berbunyi penuh semangat. Langkah para Siswa yang berjalan menuju kelas homeroom masing-masing terdengar sangat berenergi. Burung-burung pun berkicauan sahut-menyahut menebar antusiasme di pagi hari.

Akan tetapi, ada sekumpulan Siswa yang berjalan bagaikan zombie. Langkah tak bertenaga, sesekali sempoyongan hampir jatuh. Ada juga yang matanya terbuka separuh tapi pandangannya kosong.

Baju kusut, ada yang kancingnya salah masuk lubang, satu lubang di bawah yang semestinya. Rambut? Jangan ditanya. Bahkan beberapa masih memiliki garis-garis bekas bantal di wajahnya.

Mereka adalah para Siswa dari Kelas Z. Kenapa mereka seperti itu? Jelas, mereka dipaksa begadang oleh Pelatih homeroom mereka. Pelatih yang mengajar ilmu tempur kepada Siswa-Siswanya dengan cara yang tidak konvensional.

Setelah para Siswa Kelas Z duduk di bangku mereka masing-masing, barulah Pelatih mereka masuk. Siapa lagi kalau bukan Arkanava Kardia.

"Ahahahahaha! Liat tuh! Kalian udah ngeliat muka kalian di cermin, belum!? Aaahahahaah! Muka bantal semua! Hahaha koplaaak, koplaak!" Pelatih yang tidak tahu diri itu malah mentertawakan wajah-wajah Siswa.

"Pelatih..." Felsy mengangkat tangannya dengan tidak niat sambil berkata dengan suara seperti orang yang sedang mengigau, dengan dagu yang menempel ke meja. Lalu ia melanjutkan, "saya baru tidur tiga jam pagi ini..."

"Saya juga, Pelatih..."

"Sama, saya juga..."

Yang lainnya juga mengeluhkan hal yang sama kepada Arka. Tapi, apakah Arka itu baik hati, ramah, dan memiliki belas kasihan? Tentu saja... Tidak.

"Ya, ya... Aku ngerti..." Ucap Arka, kemudian tersenyum jahat dan melanjutkan ucapannya, "karena itu... SEMUA BERDIRI!!!" Tiba-tiba Arka berteriak sembari meledakkan sebuah aura dengan cara mengeluarkan sedikit hentakan dari dark magic miliknya untuk waktu yang singkat.

*Gubrakk!*
*Grrreettt!*

Setelah mendengar teriakan Arka yang sudah diiringi dengan ledakan kecil energi dark magic, sontak seluruh Siswa kaget dan berdiri tegak dari bangku mereka masing-masing. Beberapa dari mereka sampai membuat kursinya berjatuhan dan meja bergeser.

"""SIAP, PELATIH!!!"""

"Karena kalian mengantuk, kalian harus lari keliling akademi sebanyak sepuluh kali!"

"""............"""

Semua Siswa diam. Awan hitam menutupi wajah mereka. Anvi malah sudah meneteskan setitik air mata.

"Mana jawaban yang biasanya!?" Arka bertanya dengan nada mengancam.

"""Si--SIAP, PELATIH!!!"""

"Ngahahaha... MULAI!!!"

Semua Siswa Kelas Z memulai pagi yang cerah ini dengan berlari-lari keliling akademi. Arka nyengir puas melihat para Siswa itu berlari sambil terkantuk-kantuk. Sungguh, Pelatih yang tak berperasaan.

"Bodo amat! Kelas juga kelas aku ini!" Bentak Arka kepada Author yang tak berdosa.

Untung Author-nya sedang baik.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyOnde histórias criam vida. Descubra agora