Epilogue - Melayang

297 30 3
                                    

Ya, tidak salah. Ini adalah chapter epilog. Chapter terakhir di Volume 3 sekaligus intermission sebelum masuk ke Volume 4.

Terima kasih untuk semua Pembaca yang sudah setia membaca dan selalu memberi vote di setiap chapter-nya. Vote kalian adalah semangat saya.

Selamat membaca!
______________________________________

"Kami yang akan membawa kematian kepadamu, setan berkedok malaikat!" Kami berteriak kepada Xerzo sambil terbang ke atas dengan mulus.

Namun, Xerzo sama sekali tidak merasakan takut seperti yang seharusnya dirasakan manusia di hadapan kekuatan yang sangat besar. Ia berkata, "iblis kotor sepertimu memang harus dilenyapkan dari dunia ini! Rasakanlah kekuatan Dewi Gaea ini! Biar semua orang tahu! Bahwa semua iblis memang harus dimusnahkan!"

Kami tak lagi menghiraukan perkataan orang yang sudah kami anggap sebagai mayat. Setelah sampai di ketinggian melebihi atap gedung organisasi Gaean, kami mengumpulkan energi magic di kedua tangan. Kami bersiap menembakkan energi yang sangat besar. Mungkin kami akan membuat lubang besar di tengah Kota Syndas.

Maaf, Ratu Marca. Sebentar lagi kami akan sedikit merusak kotamu yang indah ini.

***

"Tuan Arka kemana?" Cyane bertanya pada Wagos.

"T-Tuan Arka... Mungkin beliau mau menyerang organisasi Gaean?" Jawab Wagos, merinding ketika merasakan aura energi milik Cyane.

"Kemana?"

"S-saya tidak tahu. Tapi... Yang saya tahu adalah lokasi pemimpin organisasi itu berada di S-Syndas..."

"Humfh!" Cyane menghentakkan nafas sambil membuang wajahnya setelah mendengar jawaban Wagos.

"M-m-maafkan saya, Yang Mulia Dagon!" Melihat Cyane kesal karena kurang puas dengan jawabannya barusan, Wagos langsung buru-buru membungkuk sambil memohon maaf kepada Cyane. Wagos sudah lama mengetahui jati diri Cyane yang sesungguhnya berdasarkan informasi-informasi yang telah dia dapatkan dari para pengikutnya. Wagos tahu bahwa Cyane yang tunduk dan patuh kepada Arka itu adalah sosok legendaris dari monster yang sangat kuat dan buas, bernama Dagon.

Cyane menatap tajam ke arah horison dimana Arka dan lainnya terbang meninggalkan mereka. Mereka terbang ke arah selatan, sedangkan Syndas berada di Timur Laut dari lokasi mereka saat ini. Sungguh sesuatu yang bertolak belakang dengan jawaban Wagos.

Cyane bertanya-tanya di dalam hati, apa yang sebenarnya ingin dilakukan Arka dan yang lainnya saat ini? Kemana mereka pergi? Apakah mereka tidak berencana membunuh pemimpin organisasi Gaean di kota Syndas?

Cyane tidak mau lagi memikirkan hal-hal yang tak akan dapat ditemukan jawabannya. Ia kembali fokus kepada perintah terakhir Arka. Perintah simpel, namun tidak mudah dilaksanakan.

Lakukan yang seharusnya dilakukan.

Tapi... Apa?

Apa yang harus dilakukan oleh Cyane jika Arka pergi meninggalkannya? Dari awal... Cyane hanya berada di sini untuk mendampingi dan mengabdikan dirinya pada sang 'Demon Lord' yang diyakininya, yaitu Arka.

Sekarang, Cyane hanya akan menunggu Arka kembali menjemputnya untuk mengajaknya pergi ke suatu tempat entah dimana itu. Entah itu berpetualang atau berdiam di suatu wilayah, apapun itu, asalkan bersama Arka maka hidupnya akan terasa seperti memiliki tujuan. Karena selama ratusan tahun sebelum ia bertemu Arka, hidupnya hanya berenang-renang di samudera tanpa arah maupun tujuan.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now