Ch. 42 - Memulai Bisnis

329 44 5
                                    

Akhirnya laporan bulanan selesai. Bisa mulai mengetik cerita lagi... Ayo jangan ragu-ragu untuk klik tombol vote dan komentar!

Selamat menikmati!
__________________________________________

"Akhirnya... Otak Udang bisa menggunakan Mana Sheath... Bego banget sih kamu, gitu aja butuh waktu seminggu baru bisa..."

Seminggu ini berlalu tanpa terasa. Semua siswa di Kelas Z akhirnya bisa menguasai teknik pengendalian magic untuk meningkatkan kemampuan fisik diri mereka. Meskipun Revon ini butuh waktu lebih lama, dengan akhirnya ia bisa menggunakannya, artinya latihan dari Arka bisa mulai memasuki tahap lebih lanjut.

Sangat disayangkan sebenarnya, Revon baru bisa menggunakan Mana Sheath setelah seminggu berlatih. Padahal yang lainnya sudah mulai berlatih menggunakan Mana Sheath di dalam latihan pertarungan. Beberapa orang malah sudah dapat mengontrolnya dengan sangat baik. Di antaranya Halea, Logavi, dan Alex.

"Hehe... Maafkan saya, Pelatih..." Balas Revon, sedikit memaksakan tawa.

"Hehe...... Hehe jidatmu." Jawab Arka dengan wajah lelah. Lalu ia mengalihkan pandangan ke siswa lainnya dan berkata, "Hari ini kelasku selesai sampe di sini dulu. Sisa waktunya kalian pake latihan dengan sesama aja. Kalian harus packing malam ini. Karena besok kita berangkat ke tempat yang jauh. Pastiin kalian tidur yang cukup. Karena kita ke sana nggak akan pake teleportasi ataupun terbang naik naga. Tapi kita bakal lari. Lari dan lari, nggak boleh berhenti sampe aku bilang berhenti. Kelas dibubarkan."

"""Siap, Pelatih!""" Semua siswa menjawab serentak seolah-olah mereka siap dan selalu bersemangat. Padahal, setelah Arka keluar dari kelas, ekspresi mereka jadi berubah menjadi sangat kelelahan. Banyak di antara mereka yang mulai mengeluh.

***

"Halo, mbebep Ren!"

"Oh? Kelasmu udahan, Ar?"

"Kapan sih kelasku sibuk? Kusuruh aja mereka latihan sendiri hahaha... Betewe, gimana kelanjutannya?"

"Kalo kamu nanyain soal perdagangan, kita masih lebih banyak beli daripada jual. Tapi aku ada beberapa ide sumber daya yang berpotensi buat kita jual ke desa-desa di sekitar Hutan Goturg ini."

"Apa aja? Terus, apa masalahnya kok baru dibilang "berpotensi"?"

"Pertama, yaitu bahan-bahan herbal dan bagian tubuh monster yang dapat diolah menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh mereka. Cuman, ya itu... Masalahnya karena kristal Ameth-Or hilang, perkembangbiakan monster dan tanaman herbal tersebut jadi lebih lambat."

"Bisa nggak kalo kita budidayakan tanaman-tanaman dan monster-monster itu tanpa harus ngandelin kristal amor atau apalah namanya itu?"

"Kalau itu, aku nggak bisa jawab, Ar..."

"Oiya... Fiana, panggilin Fiana dong." Menggunakan bahasa Demon, Arka menyuruh Lak, sang Oni, untuk memanggil Fiana.

Dan beberapa saat kemudian, seseorang menyibakkan tirai di pintu masuk rumah Kepala Desa tempat Arka dan Ren sedang berbincang-bincang. Dan ketika orang itu memasukkan kepalanya ke dalam rumah, ia langsung bertanya, "Ada apa manggil, Ar?"

"Fi, sini dulu. Ada yg mau didiskusiin."

Ya, orang itu adalah Fiana. Pyromancer dari Party Lunar Eclipse yang memiliki bakat dalam hal beternak dan bercocok tanam. Sungguh nggak nyambung antara job class dengan bakat life skill miliknya. Tapi aku tak memusingkan masalah itu. Dan Fiana pun duduk di sebelah Ren.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now