Ch. 10 - Magic Archer

503 58 8
                                    

"Ooooii~ Logaviii~"

"Ya."

"Ayooo kita berburuuu~"

"Ya."

"Aaaaahh Logavi selalu pelit ngomong! Hihihi..."

"..."

Aku adalah putra tunggal dari almarhum kedua orangtuaku. Mereka tewas di medan perang ketika para prajurit manusia entah dari mana, datang ke desa kami di hutan Goturg ini. Mereka menyerang desa dan menangkap sebagian dari kami untuk dijadikan slave (budak). Untungnya, petarung dari desa kami berhasil mengusir mereka, walaupun memakan cukup banyak korban jiwa.

Kami ras Elf, lebih memilih mati daripada harus hidup sengsara menjadi slave. Dan untuk itu, aku juga harus menjadi lebih kuat lagi. Aku harus menjadi sangat kuat agar aku dapat melindungi orang-orang yang kusayangi, terutama Myurei.

Myurei adalah anak dari orangtua angkatku. Mereka menampung dan membesarkanku setelah kedua orangtuaku meninggal. Myurei adalah gadis seusiaku di desa ini.

Sangat sedikit jumlah remaja seusiaku di sini. Tingkat reproduksi kaum Elf memang rendah. Tapi kami diberi umur rata-rata yang cukup panjang sebagai kompensasinya. Jika manusia hanya hidup selama 80-100 tahun, maka Elf dapat hidup selama 400-500 tahun.

Dampak buruk dari rendahnya tingkat reproduksi ini adalah, kami harus memiliki kekuatan untuk bisa bertahan hidup di dunia yang keras ini. Bertahan dari musuh, dan bertahan dari monster.

"Myu, ada Karbi." Kataku sambil menunjuk seekor monster mamalia berkaki empat dengan duri di sepanjang punggungnya dan dua taring besar keluar dari rahang bawahnya, yang sedang makan di tengah hutan.

"Sebentar, Log. Ada tiga temannya di sekitar sana. Kita awasi dulu dan kita tunggu salah satu dari mereka terpisah." Myurei menyampaikan rencananya kepadaku.

Kami sedang berburu monster. Tujuan utamanya adalah untuk makan. Tapi, tujuanku melakukan ini lebih kepada berlatih untuk meningkatkan kemampuanku.

"... Split Shot." Aku melepaskan skill panah yang dapat menembak 3 ekor Karbi sekaligus.

"Tu--!" Myurei berusaha menahanku, tapi dia terlambat.

*Syuu syuuu syuuu*

"Ooiiiikkk!"
"Oiikk!"
"Oiikk oiiikk!"

Satu panah telah terpecah menjadi 3 dengan magic-ku. Menyusuri udara dan melesat menuju tiga ekor Karbi tersebut. Jika kena kepalanya, tentu saja instakill. Bahkan, jika terkena badannya, monster itu hanya akan mampu berlari beberapa puluh meter lalu meningkal akibat pendarahan yang dialaminya.

Tapi sayang, teriakan Myurei untuk menghentikanku tadi, malah merusak konsentrasiku. Akibatnya, semua anak panah itu meleset. Semuanya. Tidak satupun mengenai tiga ekor Karbi tersebut.

"Snipe Shot!" Melihat panahku gagal mengenai target dan para Karbi mulai berlari ketakutan, Myurei langsung mengeluarkan skill panahnya.

*Syuuuu*
*Jlebb*

"Tuuhh kaaaan! Logavi dibilang tunggu sebentar malah nembak sembarangan!" Myurei mengomeliku setelah tembakannya mengenai salah satu kepala Karbi yang langsung mati di tempat.

"M-maaf."

Sebenarnya, ini tidak sepenuhnya salahku! Ini salah Myurei juga karena sudah mengagetkanku tadi! Tapi, kenapa terkesan aku yang payah begini, ya?

Aku turun dari atas pohon untuk mengambil hasil buruan kami. Karbi hanyalah monster kelas E yang ukuran tubuhnya sebesar tubuh kami. Biasanya, kami mengulitinya dan memotong dagingnya untuk dimasukkan ke dalam kantong yang sudah kami bawa.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora