Ch. 35 - Mudah

354 47 22
                                    

Main Mobile Legend menggunakan tank (terutama Lolita, Franco, dan Tigreal) memang sering makan ati. Bukan karena kill-nya sedikit. Tapi karena sebagus apapun mainnya, kalau tim jelek, ya ujung-ujungnya kalah. Ah... Tapi saya suka menggunakan tank. Tidak masalah stuck di Grandmaster yang penting happy hahaha...

Selamat membaca!
____________________________________________

*DEBUUUUMMM!!!*

Arka langsung menyerbu Geodam. Geodam menyambutnya dengan sebuah bogem raksasa yang melayang tepat ke arah terbangnya Arka. Sehingga, benturan pun tak lagi terhindarkan.

Akibatnya, ledakan besar terjadi, debu bergulung-gulung menutupi pandangan di sekitar area benturan tersebut.

"Iblis itu dipukul oleh Monster Tanah Raksasa!"

"Dengan tubuh yang ukurannya sangat, sangat jauh berbeda, tidak ada kesempatan bagi iblis malang itu. Sayang sekali, pertarungan ini harus berakhir dengan sangat cepat."

"Padahal, aku berharap iblis itu bisa mengalahkan monster raksasa..."

"Hoi... Hati-hati dengan ucapanmu barusan... Apa kau menyadari apa yang sudah kau ucapkan tadi!? Bukankah kau pengikut Gaea?"

"E-eh! Bu-bukan begitu maksudku... Tapi..."

"Cukup kita doakan, semoga perlawanan yang diberikan Kota Arvena dapat menepis bencana ini..."

"Namun... Golem raksasa itu, tidak terlihat adanya tanda-tanda ia akan bangun... Kenapa?"

Semua orang yang melihat dari kejauhan, berbicara sesuai dengan pikiran mereka masing-masing. Mereka hanya bisa melihat dari kejauhan. Mereka sama sekali tidak ada ide tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Tapi, setelah debu akibat ledakan tadi sudah memudar dan mata telanjang sudah kembali dapat melihat yang terjadi, semua mata yang melihat seakan mau lepas dari kantong mata mereka. Mereka tidak menyangka apa yang mereka lihat itu nyata.

Sosok iblis yang menerima pukulan mentah dari monster tanah raksasa, masih melayang di tempatnya menerima pukulan sebelumnya. Sedikit lapisan tipis dark magic melindungi tubuhnya. Serangan telak tadi, sama sekali tak melukainya.

Sebaliknya, apa yang terjadi pada tangan Geodam yang meninju Arka tadi sangatlah berkebalikan dari prediksi semua orang. Semua orang kecuali Syla, Ren, dan Aesa, tentunya.

Ya, yang hancur malah tangan Geodam. Hancur? Tunggu dulu. Ada yang aneh. Jika hancur, tentunya tangan itu hanya akan putus dan dalam sekejap akan kembali utuh lagi seperti semula karena semua orang sudah melihat bagaimana tingginya kemampuan regenerasi dari Geodam tersebut. Akan tetapi, kali ini tangannya hanya putus, hancur begitu saja. Tanpa menunjukkan adanya perbaikan. Jangankan regenerasi cepat, bahkan Geodam tampak seperti sedang kesulitan untuk menggerakkan tubuhnya.

***

"UUURRRRRAAAAAAHHH!!!"

Geodam, monster tanah raksasa berbentuk humanoid itu berteriak, berusaha menggerakkan tubuhnya.

Besar badannya saja, monster ini... Padahal aku hanya menggunakan skill Darkness Reins. Skill untuk mengendalikan tubuh monster dengan memasukkan energi dark magic-ku ke dalam setiap rongga tubuh monster target, hingga pada rongga tubuh berukuran mikro. Dan dengan skill tersebut, aku membuat tubuhnya menjadi kaku. Dia tidak dapat melawan, seperti kerbau yang dicolok hidungnya.

Tapi, teriakannya berisik sekali. Memekakkan telinga. Telingaku mungkin tidak masalah, tapi telinga orang lain mungkin sakit dibuatnya.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang