Ch. 54 - Manusia Abadi

359 40 37
                                    

Hai semua Pembaca... Bagaimana ceritanya? Masih seru? Atau mengalami penurunan kualitas? Silahkan sampaikan kritik dan sarannya melalui komentar. Saya akan menerima semuanya sebagai masukan untuk kelanjutan cerita ke depannya.

Untuk sekarang, selamat membaca!
_________________________________________

Kupasrahkan tubuh ini dilahap oleh rasa sakit yang mengurung seluruh tubuhku, dari dalam keluar. Rasa nyeri yang membuat ubun-ubunku serasa akan pecah beberapa detik lagi. Mungkin, seribu kali lebih sakit daripada biji torpedo yang ditendang sekuat tenaga oleh atlet MMA.

Hingga akhirnya, tiba-tiba rasa nyeri itu meningkat sangat pesat dalam waktu yang sangat singkat. Menanggapi sensasi itu, aku hanya bisa melakukan perlawanan terakhir. Perlawanan pada titik darah penghabisan. Kalau setelah ini aku tidak bisa bertahan hidup, berarti aku mati.

"Huaaaaaaaaahhh!!!" Aku berteriak sekuat tenaga. Semua ototku berkontraksi maksimal. Semua persendianku seperti berderit akibat besarnya tenaga yang kukeluarkan untuk menahannya.

*Syuut*

Dan efeknya, dalam waktu singkat, semua energi dark magic yang sudah bocor dari tubuhku, seketika meresap kembali ke dalam tubuhku. Aku tak mengira hal seperti ini bisa terjadi. Sebelumnya, ketika aku berusaha melawan, rasa sakit yang kurasakan menjadi semakin hebat. Namun kini, sesuatu yang berkebalikan terjadi. Rasa sakit dan seluruh rasa tidak nyaman yang kurasakan sebelumnya, lenyap dalam sekejap.

*Jedaaarr!*

Aku merasakan ada ledakan energi di dalam jiwaku, di dalam tubuhku. Tidak terlihat dari luar, tapi aku benar-benar merasakannya. Tubuhku kembali ke wujud manusia biasa. Aliran Mana yang awalnya berantakan dan tidak beraturan, kini menjadi solid dan stabil. Aku merasa terlahir kembali menjadi orang yang berbeda dengan tubuh yang sama. Pandanganku menjadi semakin jernih. Aku bahkan dapat melihat dengan jelas setiap butir debu yang dengan lancangnya sudah berani menempel di payudara Vioraze.

Pendengaranku menjadi semakin tajam. Suara pergeseran angin di dalam ruangan tertutup yang cenderung tidak ada angin ini pun tetap terdengar olehku. Seoain itu, aku merasakan semburan darah dari jantung menuju seluruh tubuhku menjadi puluhan kali lebih efektif. Setiap detak jantung mampu memberikan rasa hangat dan tenaga bagi setiap sel-sel di tubuhku, dari ujung kaki sampai ujung rambut. Rasanya tubuhku segar sekali!

"Fuuu... Haaahhhh..." Aku menarik nafas panjang, kemudian menghelanya perlahan.

'Arkanava, selamat.' Vioraze kembali berbicara melalui telepati. Kadang, aku herab. Kenapa dia tidak berbicara seperti manusia saja? Padahal dia sudah berubah wujud menjadi menyerupai manusia.

"Selamat? Maksud Yang Mulia?"

'Tubuhmu telah berevolusi.'

"Berevolusi? Tapi, hamba tidak melihat ada perbedaan bentuk fisik hamba, Yang Mulia..."

'Penampakan secara fisik, tekstur tubuh, ataupun konsistensi tubuhmu mungkin tidak menunjukkan perubahan sama sekali. Namun, kualitas dan kekuatan tubuhmu, termasuk Mana yang ada di dalam tubuhmu, telah mengalami perubahan yang signifikan. Aku yakin, kamu sendiri pasti juga merasakannya.'

Memang benar, aku bisa merasakannya. Tapi, aku tahunya evolusi itu ya terjadi perubahan bentuk tubuh. Evolusi manusia contohnya. Selain itu juga ada evolusi Pokemon dan digivolution Digimon. Semuanya berubah menjadi lebih keren. Tapi aku tidak, hahaha...

Seolah bisa membaca pikiranku, Vioraze kembali berbicara, "Sebenarnya, fisikmu juga mengalami perubahan dan penyempurnaan di seluruh bagian. Tapi perubahan itu tidak akan terlihat jelas.'

"O-oh... Begitu... Yang Mulia Vioraze, terima kasih atas semuanya!" Aku menundukkan kepala, berterima kasih dari lubuk hatiku yang paling dalam.

'Sekali lagi, selamat atas evolusimu. Sekarang kamu bukan lagi manusia biasa.'

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now