Ch. 46 - Desa Undead Tower

343 45 2
                                    

Bagi yang puasa, semangat! Enjoy! Jangan menunda buka! Kalau punya penyakit maag, sebaiknya mengkonsumsi obat maag dan jangan memaksakan lambungnya.

Selamat membaca!
____________________________________________

"Berhenti!"

Tepat ketika Arka dan para siswa hendak melangkahkan kaki memasuki sebuah gerbang yang terlihat seperti gerbang utama untuk memasuki sebuah desa, atau kota kecil, dua orang penjaga gerbang yang mengenakan plate armor dan memegang tombak baja sepanjang 2 meter menghentikan mereka.

Mereka mengenakan helm yang menutupi hampir seluruh wajah. Hanya ada celah sempit berbentuk seperti huruf T pada bagian wajah dari helm tersebut, yang membuat orang dapat sedikit mengintip kedua mata, hidung, serta sebagian kecil bibirnya.

"Kalian akan memasuki Desa Undead Tower. Mohon tunjukkan tanda pengenal kalian." Sang penjaga gerbang kembali berbicara.

Dulu, ketika Arka masih aktif sebagai petualang, tentu ia memiliki plat tanda pengenal petualang. Atau lebih populer dengan sebutan Plat Petualang. Dan Plat Petualang terakhir yang dimiliki Arka, yang terbuat dari kristal bening, sudah ia simpan di dalam lemari yang ada di rumahnya. Tentu saja Arka tidak membawanya.

Padahal, jika ia membawa itu dan menunjukkannya, bisa jadi para penjaga gerbang itu langsung berlutut kepada Arka. Ya, Petualang Plat Diamond seperti Arka sangatlah diagungkan di semua wilayah. Kehadiran mereka akan mengundang tatapan penuh takjub dari semua orang di sekitar. Tidak kalah jika dibandingkan dengan kehadiran seorang keluarga royal.

Tapi, Arka memang tidak pernah membawa Plat Petualangnya lagi karena dia sudah menyatakan pensiun sebagai Petualang.

Yang ia bawa saat ini hanyalah tanda pengenal rakyat jelata yang cuma mencantumkan titel Pelatih Knight Academy Arvena. Yang mana titel tersebut bisa dikatakan titel medioker bagi seorang rakyat jelata. Tidak rendah, tapi juga tidak tinggi. Sesuatu yang berada di tengah-tengah.

"Ini tanda pengenalku." Ucap Arka sambil menyerahkan selembar tanda pengenal resmi dari Kerajaan Balvara.

Sebenarnya, Arka memiliki dua buah tanda pengenal biasa. Yang pertama adalah yang ditunjukkannya barusan, yang satu lagi adalah tanda pengenal dari Kerajaan Elysium, yang bertitel Baron (bangsawan kelas bawah). Hanya saja, Arka tidak pernah membawanya karena ia pikir tanda pengenal itu tidak akan berguna jika digunakan di luar wilayah Kerajaan Elysium.

"Hoo... Pelatih akademi. Dan saya menduga, anak-anak ini adalah siswa dari akademi ibukota?"

"Hm. Bener." Jawab Arka singkat sambil mengangguk sekali.

"Ada surat resmi dari Kepala Akademi?"

Mendengar pertanyaan ini, Arka merasa seperti sedang mengalami dejavu. Tapi ia mencoba tetap tenang dan menjawabnya, "Nggak ada. Kami dalam kegiatan yang tak resmi."

"Hmm... Begitu... Kalau memang begitu, kalian dipersilahkan masuk. Tapi kalian akan mendapatkan prioritas paling rendah jika ingin memasuki Undead Tower karena tidak ada surat resmi dari akademi." Ujar sang penjaga gerbang sambil melakukan gestur tangan seperti mempersilahkan masuk.

"Ya, nggak masalah. Makasih, Pak Penjaga Gerbang."

Akhirnya mereka masuk ke Desa Undead Tower. Sambil melihat-lihat, mereka menemukan bahwa desa ini benar-benar hidup. Bisnis jual beli perlengkapan dan peralatan untuk memasuki dungeon. Bisnis kuliner juga tidak kalah meriah. Toko-toko dengan bangunan permanen sudah banyak yang dibangun.

Terakhir kali Arka ke Undead Tower, yaitu sekitar setahun yang lalu ketika dia berniat untuk melamar Syla dan Ren, ia sama sekali tidak melalui bagian luar dari Undead Tower. Arka menggunakan Teleportation Gate untuk langsung menuju gerbang ruang singgasana Vioraze. Jadi ia sama sekali tidak mengetahui perkembangan Desa Undead Tower kala itu.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now