Ch. 37 - Siswa Baru

585 44 3
                                    

Keasyikan weekend jadi lupa update. Seharian hujan dan mendung, nikmatnya... Benar-benar surga bagi kaum rebahan.

Selamat membaca!
____________________________________________

"Tapi, sebelum aku jelasin tentang skill ini... Hoaaahhhh... Ada dua siswa baru yang mau gabung ke Kelas Z. Hooooaaaahhhh... Hayo mahohhk hoooaahhh... Masoook..."

Arka berbicara di depan kelas sambil menguap. Siapa suruh ngegas terus sampai pagi. Sigoblok.

"Hoi Author tai! Ngiri yee!?" Bentak Arka ke awang-awang.

Hah? Ngiri? Author mah bebas, njing... Elu kan hadir dari imajinasi gua!

"Halaaaah! Author kan terjebak cuman sama satu istri! Ahahaha cupu lu, Thor!"

Arka memang bangsat. Lihat saja nanti. Aku akan memberikan musibah dan membuat dia menyesal sudah berkata seperti itu kepadaku.

"Bodooo~ bodooo~ ga peduli panteeek kampaaaang~" Kata Arka ke arah langit-langit kelas, bergeleng-geleng.

Para siswa kebingungan, tapi mereka tidak berani bertanya.

Kemudian, dua orang remaja masuk ke dalam Kelas Z dari pintu depan. Perempuan dan laki-laki. Yang laki-laki mengenakan baju mewah khas kaum bangsawan. Sedangkan yang perempuan mengenakan kaos putih polos yang sudah agak lusuh menguning dan terlihat kampungan. Penampilan mereka berdua sangat jauh berbeda. Bagai langit dan bumi, berbeda 180°.

Mereka berdua berjalan ke arah Arka yang sedang asyik menguap dan mencaci-maki Author.

Sang Remaja Perempuan, meski berpenampilan lusuh, ada satu hal yang mengundang rasa penasaran.

Dan itu adalah knuckle yang dikenakannya pada kedua tangannya. Terlihat epic dan memiliki aura yang sangat kuat. Kalau dibandingkan dengan greatsword kesayangan milik Revon, yaitu Sarcova, bisa dipastikan knuckle tersebut tidak lebih lemah.

Sedangkan Remaja Laki-Laki, dari penampilannya dapat disimpulkan bahwa ia merupakan seorang Mage. Tidak ada satupun senjata fisik yang dibawanya. Tapi anehnya, kedua tangannya seperti sedang dibalut sesuatu yang berwarna hitam dan terlihat kaku tak dapat digerakkan.

Lengan tersebut memang difiksasi oleh Arka. Akibat dari melawan Geodam sebelumnya, kedua lengan remaja laki-laki ini remuk oleh serangan Geodam. Arka langsung memeriksa kondisinya waktu itu.

Dari hasil pemeriksaan Arka saat itu, dia menemukan kondisi lengan remaja ini dalam kondisi yang cukup buruk. Selain adanya luka robek, Arka juga menemukan adanya deformitas (ketidakwajaran bentuk) pada lengannya. Kedua lengannya tidak lurus lagi seperti lengan normal pada umumnya. Selain itu juga terdapat krepitasi (bunyi *krekk*) di beberapa bagian di kedua lengannya.

Ketika Arka memeriksa jemarinya, dia masih merasakan hangat. Dan denyut nadi di pergelangan tangannya masih adekuat. Berikutnya, Arka melakukan scanning bagian dalam lengannya dan menemukan tulang radius dan tulang ulna mengalami patah di beberapa titik.

Saat itu, Arka memutuskan harus segera memberikan penanganan medis kepada remaja itu. Dengan skill Darkness Reins, ia menentukan dimana saja terdapat patah tulang menggunakan dark magic yang disusupkan ke dalam lengan remaja itu.

Setelah Arka memastikan lokasinya, ia menggunakan skill Darkness Grip untuk memposisikan tulang-tulang yang patah tersebut ke posisi yang semestinya. Seperti bermain lego, Arka menyusun satu per satu dari serpihan tulang menggunakan dark magic.

Tentunya, remaja laki-laki itu sudah diberikan Sleep Bomb dari Grista yang disimpan oleh Ren di dalam Interdimensional Storage miliknya. Jika tidak, pasti dia sudah menjerit kesakitan bahkan bisa sampai pingsan karena tidak kuat menahan nyerinya.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now