Ch. 7 - Fighter Knuckle 2

434 53 21
                                    

"KYAAAAAAAAAAAA!!!"

Wah! Apa yang sedang terjadi di desa? Ada tindakan kriminal? Atau ada pertengkaran dalam rumah tangga? Mungkin, perkelahian memperebutkan wanita?

Tidak, tidak. Yang paling mendekati, adalah tindakan kriminal. Karena kalau untuk yang lainnya, kemungkinan tidak akan teriak sekuat tenaga seperti itu.

"Kyaaaaaa!"
"Aaaaarrrggh!"
"Kyaaaaaaaa!"

Dan, setelah kuperhatikan beberapa saat, tidak hanya satu teriakan yang terdengar. Tapi banyak teriakan lain yang seolah saling bersahutan. Ini sangat tidak wajar.

Itu... Itu asap? Api? Ada kebakaran? Atau ada yang sengaja membakar? Tunggu. Sumber asapnya bertambah... Menjadi dua sumber asap. Lalu menjadi tiga... Empat... Enam! Terus bertambah! Ini... Tidak salah lagi. Ini adalah Raid.

Tapi siapa yang melakukan penyerangan? Kenapa mereka menyerang desa miskin seperti ini? Sewajarnya, sekelompok perampok akan menyerang sebuah pemukiman yang memiliki banyak harta. Jika mereka ingin merampok, akan lebih menghasilkan jika mereka merampok desa yang memiliki lebih banyak harta, bukan?

Selain itu, desa ini sangat sedikit penduduknya. Apalagi yang masih muda dan produktif, jumlahnya sangat sedikit. Jika mereka merampok dengan niatan menyandera penduduk untuk dijual ke pedagang slave, tentunya desa ini sangat tidak cocok untuk dijadikan target dan hanya akan membuang energi mereka. Masih banyak pedesaan di sekitar sini yang lebih cocok untuk dirampok.

Kalau monster, sepertinya tidak akan menyebabkan kebakaran seperti itu, kecuali monster api atau Naga Api. Tidak, tidak. Naga Api itu besar, pasti terlihat sejak dia terbang mendekati area ini. Monster api lainnya, memiliki habitat di gunung berapi. Sedangkan di sekitar sini tidak ada gunung berapi. Kemungkinannya kecil untuk serangan monster.

Kemungkinan menjadi dua saja. Manusia atau Demihuman.

Aku langsung memanjat ke pohon tertinggi di dekat sini untuk mendapatkan pandangan yang lebih jelas atas yang sedang terjadi di desa dan apa yang menyebabkannya. Dan... Aku melihatnya.

"Quinta! Jaga ibumu! Kalau perlu, kalian pergi dari sini dan cari tempat berlindung yang aman!" Teriakku kepada Quinta sambil melompat turun dari pohon dan segera berlari ke arah kericuhan di desa.

"Kakek!? Ada apa, Kek!?" Quinta bertanya kepadaku.

"Serangan Demihuman! Cepat! Cari ibumu!" Aku berteriak dari jauh kepada Quinta.

Entah dia masih mendengar kalimat terakhirku atau tidak. Dan akupun tidak bisa mendengar lagi apa balasan dari Quinta. Yang penting, perintahku sudah jelas. Agar Quinta menjaga ibunya.

Quinta sudah cukup kuat jika hanya melawan Demihuman sekelas ini. Begitu pikirku.

Semakin dekat ke desa, aku menemukan beberapa Demihuman dari ras Goblin, Hobgoblin, Orc, Troll, dan Lizardman.

"Haaaaaaaaahh!!! Hawk Step!"

Aku berlari lalu melompat ke atas salah satu Troll. Lalu memutar tubuhku hingga salto di udara dengan salah satu kaki kuluruskan, satunya kutekuk. Skill Hawk Step adalah skill tendangan yang menyerang musuh dengan tumit yang diayunkan dari atas ke bawah sambil melompat. Merupakan skill tingkat menengah dari Fighter.

*Splaattt!*

Tulang tengkorak dari Troll tersebut remuk, lalu otaknya hancur menjadi bubur, kemudian muncrat dari lubang telinga dan lubang hidungnya. Kedua matanya melotot keluar, hampir lepas dari soketnya. Setelah seluruh tubuhnya kejang beberapa kali, Troll tersebut langsung ambruk dan tak lagi bernyawa.

Demihuman lain di sekitarnya, langsung menyerangku setelah mengetahui salah satu rekannya tewas olehku. Yang pertama menyerangku adalah dua ekor Lizardman dan seekor Orc. Orc menyerang dengan broadsword tumpul miliknya. Lizardman yang satunya menyerang dengan tombak, dan yang satu lagi hanya menggunakan cakarnya.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now