Ch. 40 - Skill Baru

333 46 1
                                    

J-j-jangan lupa vote dan komentaaaarrr!!!

Uuuu! >_<
____________________________________________

"Yaaak... Cukup sampe di sini. Otak Udang dan Anak Setan, sebenernya kalian mau saling bunuh apa gimana, sih!? Ini latihan! La-ti-han! Bukan pertarungan hidup dan mati, koplak! Hooaaahhhhhm..."

Setelah kontak terakhir antara Revon dan Quinta berhenti, dan setelah debu yang menutupi pandangan lenyap tertiup angin, yang tersisa dari pertarungan antara Revon dan Quinta adalah...

Dua orang sedang mematung sambil menghunuskan senjatanya, mata terbelalak lebar sampai mau lepas dari kantong matanya, rahang menganga sampai jatuh ke kaki, dan wajah pucat tak ada darah.

Di tengah-tengah, antara dua orang tersebut, seseorang sedang mengomeli mereka berdua sambil menguap menahan kantuknya. Satu tangannya mencengkram dua kepalan "lemah" Quinta, tangan satu lagi menahan pedang "mainan" Revon menggunakan jari tengah dan telunjuk.

Seolah-olah serangan dari Quinta dan Revon hanyalah pukulan manja balita. Arka berdiri santai dan mengomeli mereka berdua. Tentunya, omelan Arka tidak masuk ke otak mereka. Mereka masih tercengang. Serangan terkuat mereka hanya ditahan dengan remehnya oleh Pelatih mereka.

Sekuat apa Pelatih ini? Apakah semua Pelatih di akademi sekuat ini? Tidak. Tidak mungkin! Aku yakin, hanya Pelatih Arka yang sekuat ini! Tapi... Apakah Pelatih Syla dan Pelatih Aesa juga sekuat ini? Karena mereka tinggal serumah, mungkin kekuatan mereka tidak jauh berbeda? Biasanya, orang-orang yang hidup bersama adalah orang-orang dari golongan yang sama... Demikian yang berjalan di pikiran Quinta.

Quinta, sejak diselamatkan oleh Lunar Eclipse dari serangan Demihuman terhadap kampungnya yang hanya menyisakan dia dan ibunya sebagai orang yang selamat dan masih hidup, memulai hidup baru dan tinggal bersama Arka dkk. di mansion milik Arka. Ibunya, kini menjadi Maid tanpa meminta gaji sepeserpun di mansion itu atas keinginannya sendiri karena ia dan anaknya sudah diizinkan tinggal dan diberi makanan gratis. Dan Quinta sendiri dikirim untuk sekolah di Knight Academy Arvena atas rekomendasi dari Garen.

Quinta pun masuk Kelas Z bukan karena dia ada hubungannya dengan Lunar Eclipse. Tapi karena dua hal. Yaitu hasil tesnya jauh di atas rata-rata siswa, bahkan setara kekuatan Pelatih biasa di akademi. Dan dia adalah Half-Demon yang merupakan hasil kawin silang antara manusia dan Demon. Karena Half-Demon akan dikucilkan. Pasti dikucilkan. Tapi tidak di Kelas Z. Karena Kepala sekolah mengerti bahwa Arka hanya menilai siswa dari kekuatannya, dan dia tak akan menyia-nyiakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.

Quinta yang awalnya pesimis, setelah mengetahui bahwa Arka juga memiliki darah Demon, ia menjadi sedikit senang bercampur kaget. Senang karena ada yang sejenis dengan dirinya. Kaget karena orang itu ternyata adalah Pelatih wali kelasnya. Yaa, walaupun sebenarnya pemikiran itu salah. Karena Arka 100% manusia. Hanya memiliki kekuatan Demon saja.

"P-P-Pelatih Arka!? S-serangan mereka berdua yang sangat kuat itu di-stop gitu aja sama Pelatih!?" Felsy tidak percaya dengan yang dilihatnya. Ia mengusap-ngusap kedua matanya untuk memastikan kalau dia tidak salah lihat. Setelah yakin, ia berkata, "Benar... Itu Pelatih Arka... Pelatiiiiih!!! Ailopyuuuu!!! Pelatih emang numero unooo!!! Kyaaaaa!!!" Felsy bertingkah seperti layaknya fan-girl boyband Korea.

"Hah, bocah centil itu... Jembut aja masih bulu-bulu halus, udah keganjenan." Arka bergumam dengan suara yang sangat kecil. Lalu ia kembali menoleh ke Revon dan Quinta, bergantian. Arka lanjut berkata, "Kalian berdua sama kuat. Nggak ada gunanya maksain diri sampe titik darah penghabisan gini. Utamakan keselamatan kalian. Percuma kuat-kuat kalo cepet mati atau malah cacat. Ngerti?" Lalu Arka mendorong kedua lengan Quinta dan menolak pedang Revon ke samping, tapi tidak terlalu kuat.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now