Ch. 57 - Komoditas Berpotensi

299 37 3
                                    

"Gristaaa! Gimana?"

"Ha? Apanya yang gimana, Fi?"

"Yee... Itu, tuh... Yang kamu kerjain dari kemaren..."

"Oh? Tape?"

"Nah! Iya, tape! Ih si Arka ini ngasih nama makanan aneh-aneh aja..."

"Hahaha... Iya, aku baru dengar ada makanan namanya tape. Tapi, aku belum bisa memproduksinya secara besar-besaran. Karena, kemungkinan berhasilnya cuman satu banding dua."

"Kenapa emang? Masalahnya apa?"

"Ya itu dia yang sedang aku uji coba, Fianaaa... Soalnya, pas ngejelasinnya ke aku, Arka belum sempat jelasin secara detil tentang proses pembuatannya. Dia langsung buru-buru pergi ke Undead Tower. Sekilas terlihat seperti proses fermentasi minuman keras. Tapi setelah aku coba beberapa kali, reaksi fermentasinya banyak yang nggak sempurna atau malah rusak total bahan dasarnya. Huhhh..." Grista menghela nafas panjang. Sedikit kekecewaan tersirat di wajahnya. "Padahal masih banyak yang mau kutanyain..."

"Hahaha... Bullshit kamu, Gris! Bilang aja kamu pengen lama-lama ngobrol berduaan sama Arka, kaaan?"

"Iiih apa sih Fiii... Beneran, aku masih bingung sama tape iniii!" Grista berusaha menyangkal, tapi ia tak mampu menyembunyikan senyum di wajahnya.

"Lalalalalaaa! Nggak denger, nggak dengeeerr! Weeek! Hahahaha!" Ucap Fiana sambil menutup kedua telinganya, mencibirkan lidahnya. Setelah selesai menggoda Grista, ia mengulurkan tangan ke arah Grista sambil tersenyum. "Mana coba yang udah jadi dan bagus hasilnya? Aku mau nyicip."

"He?"

"Nyiciiip... Kamu tau arti nyicip, nggak? Nyicip itu--"

"--Iyaaa aku tauu... Tapi kamu yakin mau nyicip? Aku aja belum nguji itu beracun atau nggak. Aku baru menilai teksturnya, warnanya, sama aromanya."

"Emang yang bagus itu gimana?"

"Hmmm... Susah jelasinnya. Gimana kalo kamu coba sendiri? Yang itu gagal, nah yang itu berhasil dan bagus." Ucap Grista sambil menunjuk beberapa gelas besar.

"Aku bisa mati nggak kalo makan yang gagal?"

"Hahaha... Tenang, aku punya banyak persediaan antidotum. Yaa paling kubiarin dulu mulutmu berbuih beberapa menit, terus kejang-kejang, abis itu pas kamu udah sekarat, baru aku kasih antidotum-nya. Hahaha..."

"Gri-Grista... Aku nggak nyangka kamu punya sisi gelap begini..." Mata Fiana terbelalak lebar mendengar ucapan Grista.

"Hahaha... Bercandaaa... Tenang aja, aku sendiri udah nyobain, kok. Nggak apa-apa, Fi..."

"Oke deh. Aku kepo sama rasanya." Fiana langsung mengambil gelas besar yang berisi tape gagal. Ia mengambil secubit tape yang berwarna agak mulai memerah kecoklatan.

"Omnomnom... Ungh... Rasanya... Agak asem, ada manisnya tapi dikiiit..."

"Dah dilepeh aja. Terus kamu kumur-kumur dulu sana."

Setelah selesai berkumur-kumur di toilet, Fiana kembali duduk di samping Grista.

"Barang bagusnya mana?"

"Nih yang paling bagus." Grista menyodorkan gelas besar berisi seperti butiran nasi yang berwarna putih namun berair.

"Eh, ini baunya mendingan dibanding yang tadi rada apek." Kemudian Fiana mengambil secubit butiran putih yang lembek itu, lalu memakannya. "Umm! Enak, enak! Rasanya manis dan seger pas dikunyah, terus ada efek seperti meminum miras saat ditelan! Waaw! Kok Arka bisa tau makanan kayak gini, sih?"

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now