Ch. 43 - Dihadang

303 45 0
                                    

Gaskan? Gaaassss!
Ayo vote kalau suka ceritanya yaa...

Selamat membaca!
___________________________________________

*BHUGG!*

Arka meninju ulu hati Pelatih lancang itu dengan cukup kuat, tapi tanpa menggunakan buff. Untuk seseorang dengan level di atas seratus, Strength Arka sudah sangat tinggi.

Apalagi, untuk seorang Pelatih biasa, paling tinggi levelnya hanya sekitar 70-an. Dan Pelatih ini pastinya dia bukan salah satu di antara mereka yang sudah mencapai level 70. Paling, dia hanya level 50-sekian. Paling tinggi 60.

Alhasil, Pelatih itu hanya bisa terbungkuk kaku. Untuk bernafas saja sangat sulit. Ia memegangi perutnya dengan mulut terbuka karena menahan sakit.

Tapi Arka belum puas. Kedua tangannya langsung mencengkram rahang orang itu. Jempolnya menahan dagu, jari lainnya menarik barisa  gigi rahang bawah. Lalu ia menghentakkannya ke arah bawah.

*Klak!*

"HAAARRRGH!!!" Pelatih itu berteriak kesakitan.

Sendi rahang Pelatih itupun lepas. Arka sudah puas, tapi puas saja belum cukup bagi Arka. Oleh karena itu, Arka langsung mencengkram pergelangan tangannya dan memegang bahunya. Lalu ia menghentakkan lengan Pelatih hina tersebut.

*Krak!*

Sendi glenohumeral Pelatih miris itupun lepas. Melihat itu, Arka sudah benar-benar puas. Ia tersenyum kecil dengan ekspresi menghina dan meremehkan Pelatih yang sedang tergeletak kesakitan di boulevard akademi setelah sendi-sendinya dilepas oleh Arka.

"Woi, Penjaga Gerbang! Buka gerbangnya!" Arka berteriak kepada Petugas Penjaga Gerbang yang bukan Pelatih.

Setelah melihat kebrutalan Arka, Penjaga Gerbang tersebut tidak berani melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh Pelatih barusan. Dia langsung membukakan gerbang tanpa basa-basi.

Dan merekapun berangkat.

"Lari!" Arka memerintahkan seluruh siswa untuk berlari ketika mereka sudah keluar dari gerbang Kota Arvena.

"""Siap, Pelatih!"""

***

"Ketua, bagaimana ini? Setelah markas kita yang berada di Hutan Goturg dihancurkan bersama seluruh anggota yang berada di dalamnya, pendapatan kita jadi menurun drastis. Kalau begini terus kita mau makan apa?"

"Bersabar dulu. Aku juga memikirkan apa yang kau pikirkan. Namun, untuk sementara waktu, kita harus bersembunyi. Kita targetkan ke Pejalan yang kecil saja untuk sekedar mengisi perut kita. Jika kita masih mencolok, nanti malah kita akan bernasib sama dengan mereka yang bermarkas di Hutan Goturg. Lagipula, untuk apa mendapatkan uang banyak jika mati sia-sia dengan cepat? Kita tidak bisa mengeluh."

"Uh... Baiklah, Ketua. Kalau begitu, aku akan kembali mengintai jika--"

"--Ketua! Pengintai kami mendapatkan informasi bahwa sekumpulan bocah sedang dalam perjalanan ke arah barat! Dan mereka hanya berlari, tidak membawa kereta, apalagi pasukan pengawal! Tapi, dari pakaian mereka, sepertinya mereka adalah anak-anak orang kaya! Dan yang paling menggiurkan adalah... Ada wanita Demihuman cantik dan seksi di antara mereka! Kalau kita jual ke pedagang slave, pasti harganya sangat mahal!"

"Ho? Kau dengar, Hadan? Rezeki tidak akan kemana! Hahaha! Siapkan pasukan! Selesaikan secepat mungkin! Kalian harus bermain dengan bersih! Jika kubilang bersih, berarti aku ingin semuanya benar-benar bersih! Tidak ada tersisa, tidak ada yang lolos, dan tidak ada yang boleh melapor ke tentara busuk kerajaan!"

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyWhere stories live. Discover now