Ch. 59 - Pamer Kekuatan

278 36 10
                                    

*Dass!*

Bola Es kedua milik lawan mereka pun hancur dan lenyap. Menandakan bahwa pemenangnya adalah Tim Quinta. Dimana posisi tim lawan? Mereka bertiga jatuh tersungkur menungging di tanah sambil memegangi perut mereka.

Para juri tidak langsung mengangkat bendera tanda kemenangan kepada pihak Tim Quinta. Mereka terbengong, masih belum yakin dengan apa yang mereka lihat barusan. Bahkan penontonpun banyak yang tidak bisa mempercayai apa yang telah mereka saksikan sendiri.

Memangnya apa yang terjadi dalam waktu singkat ini?

Quinta solo!

Setelah meninju Ice Bolt yang ditembakkan ke arahnya hingga menjadi kabut es, ia memberikan gestur kepada teman-temannya untuk tidak perlu maju. Dengan memfokuskan energi qi di tubuhnya kepada otot-otot betis dan pahanya dalam durasi sangat singkat, Quinta melakukan pergerakan eksplosif yang sangat cepat. Mata orang awam nyaris tak dapat melihatnya. Bahkan petarung veteran pun hanya mampu menangkap sedikit siluet dari pergerakan Quinta.

*Bugg! Bugg! Bugg!*

Tiga buah pukulan mendarat mantap, tepat di ulu hati dari tiga orang musuhnya secara bergantian. Pukulan Quinta bukanlah pukulan yang berat. Bahkan, normalnya apabila targetnya sudah siap menerima pukulan di perut mereka dan sudah mengeraskan otot-otot abdomen mereka sebelum benturannya terjadi, maka pukulan Quinta tidak akan terasa sakit.

Tapi apalah daya mereka. Yang mereka ketahui berikutnya adalah mereka sudah tersungkur di lantai, mencium tanah dan pasir sambil memegangi perut mereka. Ketiga musuh Quinta tidak siap dengan serangan darinya.

*Krakk! Gurrr...*

Tanpa menunggu lebih lama, Quinta memukul Bola Es pertama musuhnya dengan Qi Fist. Dengan tenaga dalam yang terpusat, tidak perlu memukul Bola Es lawannya sebanyak puluhan, apalagi ratusan kali. Cukup satu pukulan saja. Bola Es pertama retak lalu runtuh.

Berikutnya, Quinta menggunakan skill lain untuk menyerang Bola Es kedua. Karena jaraknya tidak begitu dekat, Quinta menggunakan skill Hawk Step. Lompatan yang diperkuat dengan qi, dilanjutkan dengan tendangan yang menyerupai ayunan kapak.

*Dasss!*

Kali ini, Bola Es kedua milik lawannya pecah secara instan. Dan semua itu hanya terjadi dalam waktu tak sampai 10 detik.

"Kemenangan pada pertandingan pertama diraih oleh Tim Quinta dari Kelas Z!"

Akhirnya setelah terbengong dan saling menoleh ke kanan dan kiri, juri mengumumkan kemenangan pertama bagi Tim Quinta. Dan setelah jeda beberapa detik pasca diangkatnya bendera kemenangan oleh Tim Quinta, barulah muncul teriakan dan sorakan hebat dari bangku penonton. Mereka bahkan mengabaikan tiga pertandingan lainnya hanya untuk menyoraki arena Quinta dan lainnya. Sebagian penonton hanya terkejut mengetahui pertandingan telah berakhir dalam waktu singkat tanpa sempat melihat apa yang terjadi.

"Revon, kamu bisa seperti itu juga?" Tanya Logavi dengan suara pelan.

"Hah. Revon besar mulut aja." Alex menimpali sambil tersenyum mengejek.

Revon tak menjawabnya. Sambil duduk, ia mengepalkan kedua tangannya di atas paha. Frekuensi nafasnya meningkat, dan sinar matanya tajam menembus arena dimana Quinta berada. Revon terbakar di dalam! Moete kita zo!

Sementara, di sisi lain tenda peserta... Halea, Androa, dan Anvily juga memperbincangkan aksi solo Quinta barusan.

"Eng... Halea... Kamu nggak perlu kayak gitu, kok... Ehehe... Yang penting kita semua bisa menang dengan selamat..." Anvily mencoba menenangkan Halea yang tampaknya juga sudah menggebu-gebu untuk menunjukkan kekuatannya seperti yang dilakukan Quinta barusan.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang