Ch. 50 - Terluka Parah

350 39 2
                                    

Sibuk main game, jadi lupa mengetik ceritanya. Well, selamat menikmati!
__________________________________________

"Tuan Arkanava! Kumohon terima aku menjadi muridmu! Aku masih muda dan aku akan bekerja keras untuk berlatih dan menjadi berguna bagimu!"

"Saya juga, Tuan Arkanava! Saya mohon izinkan saya menjadi muridmu! Saya berjanji tidak akan mengecewakanmu!"

"Anda kuat sekali, Tuan Arkanava! Tolong beri tahu saya sedikit saja rahasia latihan Tuan Arkanava agar saya ikuti programnya!"

Di sebuah tenda yang awalnya damai, kini menjadi lokasi berkumpulnya massa. Seperti gedung DPR yang sedang digagahi ribuan massa mahasiswa dari berbagai universitas. Mereka menyerukan berbagai macam kalimat yang intinya hanyalah satu. Meminta Arka untuk melatih dan mengajari mereka supaya jadi lebih kuat.

Mereka sudah melihat secuil kekuatan Arka. Memang hanya secuil, tapi... Secuil saja sudah mampu menggetarkan pendirian mereka. Secuil saja sudah dapat memutus semua asa mereka. Secuil saja sudah bisa membuat mereka bertekuk lutut tanpa perlawanan jika suatu saat mereka harus melawan Arka.

Di tenda Petualang Plat Diamond, yaitu tenda milik Rogard, mereka berusaha untuk menerobos masuk. Para penjaga sudah berusaha keras untuk menahan, tapi sepertinya mereka sudah mencapai batas yang dapat mereka emban.

Akhirnya, setelah beberapa menit keanarkisan mereka dibiarkan, Arka keluar dan menemui mereka.

Tapi, bukan menemui mereka untuk menerima mereka, melainkan untuk mengusir mereka. Arka malas berurusan dengan massa yang labil seperti ini. Jadi, ia memutuskan untuk menggunakan salah satu skill crowd control yang dimilikinya.

Devil's Glare.

"Woi. Berisik, anjeng."

*Ngiiiing~*

Dengan beberapa kata dari Arka saja, semua langsung hening. Keributan yang ditimbulkan massa anarkis langsung bungkam. Yang tersisa hanya keheningan yang berdenging.

Semua Petualang yang awalnya penuh semangat, sekarang dipenuhi teror dan rasa takut yang luar biasa. Karena, seiring dengan perkataan simpel yang diucapkan oleh Arka, dia menyertakan kekuatan kegelapan dari skill Devil's Glare yang memicu rasa takut bagi mereka yang memiliki status poin tinggi. Apalagi kepada mereka yang memiliki status sangat sangat sangat rendah. Ya, Petualang Plat Iron, Copper, dan Silver masih tergolong memiliki status yang sangat rendah jika dibandingkan Petualang Plat Diamond yang memiliki status menengah.

Setelah melihat skill-nya sangat efektif, Arka menambahkan, "Bubar kalian semua kalo masih pengen menghirup udara segar, sebelum kalian kumasukin ke dalam kotak 1 kali 2 meter."

"H-hiiiiii!"
"A-a-ampun! A-ampun T-Tuan Arkanavaa!"
"J-jangan bunuh kami!"
"K-kami patuh! Ka-kami akan p-patuh!"
"Hiiiiii!! Nge-ngeriiiii!"

Akhirnya para pembuat keributan pergi berlari tunggang-langgang dari tenda Rogard. Arka kembali menikmati teh herbal lezat yang dihidangkan untuknya sambil melanjutkan obrolan mereka. Di tenda itu, tidak hanya Rogard yang Plat Diamond. Tapi ada 2 orang lainnya yang merupakan Petualang Plat Diamond junior.

Mereka sedang dalam masa internship. Karena meskipun mereka sudah lolos ujian kenaikan tingkat petualang, mereka masih harus dibimbing oleh senior mereka selama beberapa tahun ke depan. Setelah sang senior menyatakan bahwa juniornya sudah memiliki semua kompetensi yang dibutuhkan bagi seorang Petualang Plat Diamond, barulah mereka bisa bergerak sendiri tanpa supervisi dari seniornya lagi.

Dan setelah mengobrol-ngobrol tentang banyak hal dan segala permasalahan yang ada di seputar Benua Erith, tak terasa tiga jam berlalu. Seorang penjaga membawa sebuah kabar bagi semua orang yang ada di dalam tenda itu, terutama Arka.

Isekai Medic and Magic 3 : AcademyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant