Kelas Neraka

1K 88 1
                                    

Algar masih menatap Mona dengan tatapan kosong

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Algar masih menatap Mona dengan tatapan kosong. Gadis itu menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah ini dan mengenalkan beberapa tempat yang masih asing di telinga adik kelas barunya itu.

Algar merasa bosan. Dia lebih memilih diam sambil menaruh kedua tangannya di meja dan menaruh kepalanya ke meja.

Dia masih memikirkan, kalau banyak orang yang mengenalnya itu pasti akan menjadi masalah besar untuknya. Sepanjang perjalanan nantinya dia harus lebih waspada, karena banyak sekali Anak Kampung lain yang mungkin akan mengincarnya.

Walaupun bukan Kampung dari anak yang sudah dia bunuh itu sendiri, namun tetap saja dia harus waspada karena banyak sekali Anak Kampung lain yang mungkin mengincarnya karena gila ketenaran. Mereka ingin membuktikan seberapa besar nyalinya hingga berhasil mengakhiri kehidupan anak yang mungkin bisa dibilang sangat jago dalam hal bela diri.

Bukan Algar saja yang mereka incar, teman-temannya pun juga kena imbasnya. Ya, mungkin itu adalah postingan pertama mereka tawuran. Biasanya mereka selalu mempostingkan hal-hal yang mungkin bisa dibilang masih wajar seperti menyanyi, membuat lagu dan lain-lain menggunakan alat musik. Namun mereka tidak tau kalau ternyata postingannya itu malah ramai dan berhasil mengguncangkan seluruh dunia perkampungan.

Memikirkan teman-temannya, dia malah jadi teringat oleh Rama dan teman-temannya. Terutama orang bertopi Adidas tadi yang memintanya supaya mencegat seluruh anak SMA pulang sekolah nanti. Sungguh, dia bingung harus bagaimana. Kalau dia menolak dia tidak enak dengan Rama.

"Ndra, istirahat temenin gue ke kelas 12 IPS 3 ya!" ucap Algar menoleh ke arah Indra yang sepertinya juga bosan dengan keadaan kelas saat ini.

Indra menoleh melirik Algar sebelum akhirnya dia mengangguk. Mendengar kelas yang disebutkan oleh Algar membuat pria itu sedikit tertarik. Sebelum dia masuk ke sekolah ini banyak gosip yang beredar bahwa kelas 12 IPS 3 SMA Nazone itu adalah kelas yang paling strong dibandingkan kelas yang lain. Kelas itu dijuluki sebagai kelas neraka karena saking bandelnya. Kelas itu sama sekali tidak takut pada guru. Indra penasafan ingin melihat langsung dengan matanya kepalanya sendiri bagaimana keadaan kelas itu.

"Emang mau ngapain?"

"Ketemu sama temen," jawab Algar.

Mendengar jawaban Algar membuat Indra sedikit takut dengan pria di sampingnya. Temannya saja ada di kelas neraka. Apalagi pria sampingnya itu sendiri tinggal di sebuah kampung yang mengeluarkan para remaja yang menurutnya sangat menyeramkan. Di kelas ini belum ada tau saja bahwa Algar lah yang mereka maksud, mereka takuti, dan mereka bicarakan saat itu.

"Oh oke," jawab Indra.

Algar kembali fokus ke arah Mona yang membuatnya harus memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan rasa kantuknya.

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu