Salah Paham

588 46 0
                                    

Selamat malam

Gimana puasanya?

Lancar kah?

Semangat ya!

Aku saranin bacanya pas malam aja buat kalian yg menjalankan ibadah puasa supaya gak mengurangi pahala kalian wkwk karena cerita ini benar-benar tidak jauh dari bahasa kasar. Mohon tinggalkan lapak ini jika kurang berkenan. Terimakasih.

Oke kalo gitu selamat membaca deh.

•••

Bukan hal yang tak biasa lagi jika tongkrongan Rajatan selalu membuat telinga Lia panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan hal yang tak biasa lagi jika tongkrongan Rajatan selalu membuat telinga Lia panas. Saat ini gadis itu sedang tidak punya pekerjaan, dia bosan di rumah makannya dia keluar untuk mencari pencerahan, tetapi yang ada dia keluar malah menambah dosa saja karena teman-temannya hanya menuangkan omong kosong belaka.


Apalagi yang mereka bahas selain, cewek solehot, Janda Kampung sebelah, atau paling mentok gibahin tukang siomay yang suka lewat pinggir jalan yang katanya punya anak perawan yang cantik. Ujung-ujungnya mereka akan dapat ceramah dari Daniel, orang yang paling ambisius soal agama islam padahal dirinya sendiri nonis.

Mereka jarang banget ngomongin soal masalah mereka sendiri. Itulah alasan kenapa persahabatan cowok itu lebih awet. Karena mereka punya cara sendiri untuk mempertahankan suatu hubungan agar tidak terasa membosankan.

Pas banget, lagi ngomongin anaknya, Bang Faiz yaitu penjual siomay lewat dengan tangan yang terus menekan benda yang bunyinya sangat khas di telinga mereka~anak RJT.

"Siomay gak Njing?" tawar Bang Faiz sambilnmenghentikkan gerobaknya di depan Tongkosong.

Bang Faiz itu udah kayak temen sendiri di RJT, walaupun umurnya lebih tua dari mereka. Jadi jangan pernah cari tau letak formal yang biasa dipakai penjual dan pembeli antara mereka. Karena mereka itu 11 12 kalo udah disatuin, gak ada yang dewasa.

"Ogah. Siomay lo rasanya kek tai, " balas Paul acuh tak acuh. Walaupun begitu, anak itu tetap berdiri untuk menghampiri Bang Faiz, begitu juga anak RJT lainnya yang ingin membeli siomay untuk sekedar memberi asupan perut.

"Si monyet! beli gak?" 

"Beli serebu gratis anak lo mah gue mau."

Tampak Bang Faiz yang bergidik ngeri membayangkan kalo Paul beneran jadi menantunya. Betapa sengsaranya dia nantinya. "Gak nerima menantu model kek lo, sorry aja nih ya."

"Yaelah nyet! Gue borong juga nih batagor segerobak-gerobaknya."

"Lima ribu deh. Gak usah pake kol."

"Makan sayur biar sehat, biar muka lo idup dikit, suram begitu keliatannya."

"Makanya cariin gue jodoh. Kalo perlu anak lo aja sini gue halalin, " balas Paul sambil mencomot satu pangsit.

"Lamborghini dulu. Baru boleh deketin anak gue."

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang