Tamparan Maut

516 48 3
                                    

Dari jauh Adel sudah melihat seorang pria yang tadi malem ia cari-cari

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dari jauh Adel sudah melihat seorang pria yang tadi malem ia cari-cari. Katanya sih dia lagi cari angin sama teman sekolahnya, gak tau siapa. Algar berada di teras rumahnya sembari menghisap sebatang rokoknya ditemani kopi hitam yang ada di sampingnya.

"Algar," sapa Adel sembari menyetandarkan motornya tepat di depan rumah Algar.

"Ngapain lo kesini?" tanyanya yang membuat Adel mencebikkan bibirnya.

Adel langsung masuk tanpa meminta izin pada sang pemilik. Dia langsung duduk di samping Algar dengan senyuman manisnya yang ia tunjukkan ke pria itu.

Algar bingung dibuatnya, tiada angin tiada hujan gadis itu bersikap aneh kepadanya. "Ngapain senyum-senyum? Udah gila ya lo?"

Adel menggeleng, dia terus tersenyum.
"Lo ganteng hari ini."

Uhuk... Uhuk...

Algar langsung tersedak ketika sedang meminum kopi. Siapa coba yang gak kaget ketika orang yang biasanya sama sekali tidak pernah memujinya kali ini memujinya. Ah, dia tau pasti ada maunya kalo gini.

"Kenapa? Jangan mati dulu dong! Gue baru bilang lo ganteng aja lo udah kejang-kejang gimana nanti kalo gue ajak lo nikah coba," kata Adel blak blakan.

"Emang bener hari ini gue ganteng?" tanya Algar sambil tersenyum.

"Sedikit."

"Padahal tiga hari gue belum mandi loh, memang pesona orang ganteng itu beda ya? HHahaha, " balas Algar diakhiri oleh tawanya.

Adel langsung melotot sempurna. "Jorok."

Algar hanya tertawa saat gadis itu mendorongnya untuk menjauh. "Kenapa lo? Gak biasanya lo kayak gini. Pasti ada maunya."

"Temenin gue jalan-jalan yuk!" ajak Adel.

"Kemana?" tanya Algar sambil menghisap rokoknya.

"Kemana aja yang penting sama kamu," balas Adel sambil menyengir.

Algar langsung menoleh menatap gadis yang ada di sampingnya itu dengan bingung. Kenapa dengan Adel? Tidak biasanya gadis itu bersikap manis kayak gini. Algar mengangkat tangan kirinya kemudian menaruh telapak tangannya ke jidatnya. Sedangkan Adel hanya diam saja mendapati perlakuannya itu.

"Ruqyah yuk!" Ajak Algar yang membuat Adel langsung menepis tangannya.

"Ih lo kira gue kerasukan apa? Gue ini masih sehat Algar, masih waras, dan masih cantik seperti biasa," balas Adel.

"Kali aja ada setan demen ama lo"

Adel mengambil kopi Algar kemudian ia minum tanpa meminta izin kepada pemiliknya lagi.

"Ahh... Nikmatnya kopi bikinan calon hihihi." ucapnya sambil tertawa kecil.

"Calon apa?" tanya Algar yang sudah kegeeran.

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Where stories live. Discover now