Start : 2020
Finish : 2022
Sedikit cerita sejauh mana perjalanan Algar Prasetya menjalani kehidupan pahit yang saat ini menimpanya. Kobaran dendam lama yang tiada habisnya. Langkah demi langkah telah ia lewati. Kalau dia bisa memilih, dia lebih baik...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Algar mengamati Lutvia yang tengah mengedit video membangunkan saur tadi untuk di upload di chanel YouTube. Lutvia tertawa ketika ada adegan cekcok antara Algar dan Farel tadi.
"Eh pas Farel ngambil sendal gue ngapa lo masukin anjir? Sensor lah pas kejadian itu, lo bikin malu orang ganteng aja dah," umpat Algar.
"Gak papa. Siapa tau trending."
Baru saja Algar ingin menjawab, mereka dikejutkan dengan kedatangan Fadil ( Anak Kampung Daremi ) secara mendadak yang kedatangannya seperti orang yang sedang kebingungan sekaligus ketakutan.
"Bang! Bantuin Bang bantuin..."
Tentu saja dengan kehadiran anak itu yang menangis membuat anak RJT menjadi panik. Mereka buru-buru mendekat ke arah Fadil yang masih di atas motornya.
"Temen gue bang..."
"Temen lo siapa?" tanya Algar.
Bule mendekat ke arah Fadil, mencoba menenangkan pria itu. "Yan, ambil minum!"
Piyan buru-buru mengambilkan air minum yang ada di teko yang ada di Tongkosong lalu memberikannya pada Fadil. Dengan cepat Fadil langsung menegak air itu.
"Lo tenangin diri lo dulu! Baru lo cerita ada apa."
"Temen gue Bang."
"Temen lo kenapa? Siapa?" tanya Bule.
"Temen gue dikeroyok."
"Kok bisa sama siapa emang?"
"Daremi jebol Bang sama anak timuran sana. Pokoknya ceritanya panjang Bang."
"Tadi kita jebol, pada lari tapi gue sama Nopal misah sama rombongan. Terus dia jatuh waktu dia nolongin gue waktu mau dilempar parang sama musuh," jelas Fadil sambil menangis dengan raut yang sangat cemas dan panik.
"Terus sekarang Nopal dimana?" tanya Rama.
Fadil sambil menggeleng pelan.
"Tadi gue tinggal. Gue takut Bang."
Anak RJT terkejut mendengar pernyataan dari Fadil yang tega-teganya meninggalkan temannya yang sudah menolongnya.
"Gue udah nyari rombongan gue tapi gak ketemu, gue nggak tau mereka dimana."
"Goblok banget sih lo jadi orang! Lo ninggalin nopal yang udah nolongin lo?"
"Lo tuh punya otak gak sih?"
"Harus nya tadi lo cari bantuan! Bukannya malah balik kesini. Kalo kayak gini caranya Nopal bisa mati tau gak?"
Emosi Bule memuncak, Fadil terus menunduk sambil menangis. Anak RJT lainnya pun tidak ada yang bisa menanggapi hal yang dilakukan Fadil itu. Mungkin jika mereka kesana pun ini sudah telat. Karena perjalanan Selatan ke Timur pun juga memakan waktu yang banyak.
