Full Time (With CR 016)

818 66 2
                                    

Terbilang masih cukup sepi karena anak kelas 10 masih malu-malu untuk keluar dari kelas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terbilang masih cukup sepi karena anak kelas 10 masih malu-malu untuk keluar dari kelas. Seminggu ini Algar sudah memperdekatkan dirinya pada teman-teman satu kelasnya terutama kelima orang yang ada di sampingnya ini.

"Buset sepi banget nih kelas," ucap Ridho kecewa.

"Bidadarinya kagak ada yang keluar njir," ucap Rasyid saat melihat koridor kelas 10 IPS 1 itu tidak ada orang dan pintu masih tertutup.

Ridho yang tak sabar akhirnya mengintip ke jendela, dengan percaya diri dia berteriak dengan kencang sembari menggedor-gedor jendela.

"Istirahat Woy istirahat! Di dalem aja, gak jamuran tuh pantat."

"Banyak gak Do ceweknya?" tanya Rasyid.

Ia tak ikut mengintip karena badannya pendek dan kecil sehingga ia tak sampai pada jendela nya yang tinggi. Kalo Ridho sih sudah jelas sampai.

"Ke sono aja yuk! Ruangannya kelas 11 tuh," saran Ardi sambil menunjuk kelas yang ada di sebelah utara.

"Senior kayaknya banyak yang cantik dah," sambung Ardi sambil menatap gerombolan kakak kelas yang sedang bergerombol di depan koridor kelas.

Ridho mengawali pergerakan dari anak-anak. Dengan semangat Ridho menghampiri segerombolan cewek yang duduk-duduk di kursi yang di sediakan di depan kelas mereka.

"Kalo soal cewek nomer satu dah!" ucap Bima saat menatap Ridho yang terlihat tidak sabar itu.

"Halo kakak - kakak yang cantik dan manis!" ucap Ridho sambil menyalami satu persatu cewek yang berjejer duduk di bangku panjang depan koridor.

Gadis-gadis disana hanya diam bingung, menerima salaman dari Ridho. Kemudian Algar, Ardi, Rasyid, Heru dan Bima segera mengikuti pergerakan Ridho yang menyalami seluruh gadis disana.

Saat seorang gadis menyalami tangan Algar dia menghentikannya dengan menekan tangan Algar yang masih belum terlepas. Algar langsung menatap cewek itu dengan bingung.

"Lo cowok yang suka sama Mona kan?" tanya gadis itu dengan penasaran.

Mendengar pertanyaan itu teman-temannya terkejut begitupun dengan Algar yang terlihat bingung dengan apa yang dimaksud oleh gadis itu.

"Suka? Lo suka sama Kak Mona Gar?" tanya Rasyid.

"Siapa yang bilang gue suka sama Mona?" tanya Algar balik.

"Lagian Mona itu jauh kali dari tipe gue, tipe gue tuh yang bohay. Mona apaan? Tepos begitu," balas Algar yang membuat mereka yang ada disana tertawa.

"Siapa yang tepos?"

Semua berhenti tertawa ketika ada seseorang yang menyahut. Algar dan teman-temannya langsung menoleh ke belakang terdapat Mona yang menatap teman-temannya dengan sinis.

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Where stories live. Discover now