Bahagia Itu Sederhana

723 53 3
                                    

"Udah cocok belom gua jadi imam?" tanya Algar dengan menaikan alisnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Udah cocok belom gua jadi imam?" tanya Algar dengan menaikan alisnya.

Semua teman-temannya menatap Algar tajam sebelum akhirnya secara bersamaan menghujami Algar dengan beberapa timpukan.

"Aduh! Kalian kenapa sih? Kesurupan?"

"Kesurupan mata lo buta, lo kalo ngimamin yang bener dong! capek-capek kita ngeluarin tenaga buat sholat lo malah nyesatin kita lagi," umpat Bule sambil menjewer telinga Algar dengan keras.

"Nyesatin apaan sih? gak jelas banget," balas Algar sambil mengelus elus telinganya yang merah atas perbuatan Bule.

"Ini sholat apa?" tanya Bule

"Isya lah," balas Algar masih tak menyadari apa kesalahannya sampai membuat teman-temannya marah.

"Nah, lo mimpin apa? Lima rokaat itu sholat apaan? Gak ada sholat yang jumlahnya lima rokaat."

Setelah mendengar apa yang dikatakan Bule membuat Algar cengengesan. "Gue lupa."

"Ah, gak niat lo jadi imam." 

"Kalian juga gak niat, masa sholat pake koloran kayak begini," ucap Algar sambil menunjuk celana yang dipakai mereka.

Bule ternganga lebar ketika baru menyadari bahwa teman-temannya banyak yang memakai kolor.

"Lo kenapa gak bilang dari tadi monyet, kan bisa pake sarung tadi," umpat Bule dengan kesal.

"Ya mana gue tau, gue aja lupa kalo gua juga koloran," balas Algar santai sambil menunduk menatap kolor warna merah Manchester United kesayangannya.

Setelah beberapa jam mereka menunggu, Mereka kembali memantau polisi. Kali ini mereka beramai-ramai mendatangi tempat itu. Kali ini mereka nekat untuk menampakkan diri mereka karena terlalu lama menunggu di dalam masjid.

Semua berucap syukur karena polisi - polisi tadi sudah tidak ada di tempat tadi dan motor mereka juga masih utuh disana tanpa hilang satupun. Tetapi entahlah nanti endingnya mereka akan kena tilang atau tidak yang pasti mereka bisa pulang hari ini terlebih dahulu karena hari sudah larut malam.

"Gak sia-sia sholat," kata Algar dengan bangganya.

"Yaelah, inimah namanya beruntung tau gak? gak mungkin Tuhan meridhoi doa-doa gak bener kayak yang lo minta tadi," balas Niko.

"Iya, yang ada masuk neraka tau gak? Bukannya ngajak temen nyari pahala malah masukin temen ke neraka," timpal Adel sinis.

"Jangan gitulah! Gue kan juga lupa,  wajar aja karena semua manusia itu tidak luput dari kesalahan," balas Algar membela diri sembari cengengesan saat kepalanya digeplak Adel.

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Where stories live. Discover now