Tumbang

768 56 4
                                    


Samar-samar terdengar keributan di telinganya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Samar-samar terdengar keributan di telinganya. Suara tawaan dan candaan yang tidak asing lagi adalah teman-temannya itu terdengar sangat jelas. Hal itu membuatnya tergugah, dia menerjapkan matanya melihat langit-langit ruangan yang ia tempati ini.

"Gimana kondisi lo? Udah baikan?" 

Laki-laki yang terbaring di ranjang UKS itu menoleh ke samping, menatap Salma yang duduk di bangku di samping ranjangnya.

"Algar. Lo gak papa kan?" tanya Salma dengan wajah yang khawatir.

"Masih sedikit pusing, tapi gue baik kok. Lo ke kelas aja! Takut ketahuan guru lo bolos ke UKS."

"Gue udah izin ke UKS. Gue bilang kalo gue yang sakit makanya dapet izin," balas Salma sambil tersenyum.

"Sal gak perlu, gue baik-baik aja."

Teman-temannya yang daritadi menunggu di depan UKS pun mengintip di jendela, karena mereka mendengar suara Algar yang sudah bangun, mereka langsung masuk ke dalam.

"Woi Gar! Sialan lo. Bikin panik aja! Gue kira lo mati, gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba pingsan, mana bangunnya lama banget, udah mau pulang nih," ucap Ridho yang langsung membuat Ardi melayangkan gamparan di kepala laki-laki itu.

Plak!

"Astttt... Sakit bego," umpat Ridho sambil mengelus-elus kepalanya.

"Gar, gimana kondisi lo?" tanya Ardi.

"Gue baik. Gausah khawatir."

Algar bangkit dari tidurnya. Walaupun masih sedikit pusing dia berusaha berdiri dan memakai sepatunya. Sepertinya dia sedang tidak enak badan hari ini.

"Lo mau kemana?" tanya Bima bingung.

"Ke kelas," balasnya.

Algar kembali berdiri setelah memakai sepatunya. Dia berjalan meninggalkan teman-temannya yang masih berada di UKS. Dia masih sedikit kesal dengan mereka karena permainan sialan tadi, dan juga keakraban mereka dengan Indra.

"Algar!"

Algar menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang saat mendengar namanya dipanggil. Dia menaikkan alisnya sebagai bentuk pertanyaan.

"Gue tunggu di parkiran pulang sekolah."

Algar memasuki kelasnya tepat saat bel pulang berbunyi. Dia mengemasi barang nya untuk ia masukkan ke dalam loker. Dia langsung berjalan untuk menuju parkiran.

"Lo masih pusing?" tanya Salma yang sedari tadi menunggu di depan parkiran.

"Udah enggak. Ayo pulang!"

Algar menaiki motor Zidan dan mulai menancapkan kunci motornya.

"Lain kali aja Gar."

"Why?" tanya Algar sambil menoleh dan menghentikan aktivitasnya.

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Where stories live. Discover now