Ultras

606 45 6
                                    

Hanya enam orang yang tertarik untuk menonton futsal antara STM Tunas 01 dan Pakarya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya enam orang yang tertarik untuk menonton futsal antara STM Tunas 01 dan Pakarya. Hanya Gege, Bule, Piyan, Adel, dan Lutvia. Rama? Jangan ditanya, tidak mungkin dia tidak nonton karena  itu adalah sekolahnya. Rama sudah mendahului mereka dengan Lutvia, ikut kelompok ultras dari sekolahnya.

Sedangkan lima orang lainnya sedang santai menongkrong di pinggir angkringan tidak jauh dari Gor, lokasi pertandingan itu berlangsung.

"Kalo selesai nanti ada bentrok, kita ikut ya! Gue mau nebasin muka nya satu satu."

"Udah keren lo begitu?" Adel menatap Bule dengan sinis.

"Mereka udah bikin dia sekarat kayak gitu, lo pikir gue bakalan diem aja?" ucap Bule sambil menunjuk Algar.

"Siapapun yang berani nyentuh temen gue, harus berhadapan sama gue."

"Ceilah, gaya lo udah kayak pahlawan kesiangan, telat lo ngomong gitu. Kemarin-kemarin lo kemana aja?" umpat Algar sinis.

"Ya maaf, mana gue tau kalo lo ada masalah sama sekolahan itu."

"Tapi gue masih penasaran siapa yang beberin identitas lo, sedangkan anak RJT gak ada yang sekolah disana," ucap Bule.

"Dari temen ke temen kan bisa Le," balas Gege.

"Tapi mereka berani banget sampe buntutin Algar balik, seakan mereka tau kalo kita lagi jauhin Algar waktu itu," balas Bule.

"Dari jamannya Almarhum Bang Ferdi sampe ke gue, gak pernah ada tuh sekolahan yang berani dateng ke Kampung kita buat nyerang salah satu di antara kita. Palingan beraninya mantekin di jalan waktu pulang sekolah. Siapa yang tau kalo bakal ada penghianat di antara kita?" ucap Bule sambil memperhatikan satu persatu teman-temannya.

Mereka saling berpandangan satu sama lain. Sebelum lima menit setelahnya gerombolan motor datang dengan rusuh, membawa bendera yang sudah tidak asing lagi adalah bendera milik Nazone.

"Woi yuk masuk sekarang, bentar lagi pertandingan mulai nih." Rama yang berboncengan dengan Lutvia menghentikan motornya di depan teman-temannya yang saat ini sedang takjub melihat tim suporter bola dari sekolahnya.

"Gue gak kebayang bakal serame ini," ucap Adel.

"Iya gila. Ultras Nazone emang gak ada obeng," timpal Gege.

"Sekolahan siapa dulu dong," balas Rama dengan bangga.

Akhirnya mereka semua masuk ke dalam untuk menyaksikan pertandingan futsal antara STM Nazone dan STM Pakarya. Tampak sekali ultras dari musuh yang juga sangat gesit menyanyikan chants yang mereka buat untuk menyemangati tim mereka. Saat lima orang pemain tim mereka mulai memasuki lapangan, musuh menggelegar memainkan drum dengan irama yang kencang.

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang