Birthday Party

890 76 2
                                    

Dari kejauhan seorang gadis terlihat sedang kebingungan

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Dari kejauhan seorang gadis terlihat sedang kebingungan. Gadis itu tampak maju mundur saat sudah berada di depan kelas 10 IPA 1. Gadis itu menggenggam sebuah kotak kardus berukuran lumayan besar. Dia terus menghembus kan nafasnya berkali-kali agar tidak gerogi.

Baru kali ini dia melakukan hal ini. Apalagi untuk seorang laki-laki yang sama sekali belum terlalu ia kenal.

Dengan perasaan takut, Mona memberanikan diri memasuki kelas 10 IPA 1.

Dia tidak melihat wujud dari laki-laki itu. Kelas masih sepi, hanya ada beberapa anak saja. Jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh kurang. Pasti Algar masih dalam perjalanan untuk ke sekolah. Karena yang ia tau kemarin Algar berangkat sekolah naik angkutan umum. Sudah pasti akan menghadapi macet.

Gadis itu memilih untuk melangkah mendekati salah satu siswa disana. Siswa yang memakai kacamata yang sedang membaca buku novel. Dia adalah Satria, teman sebangku Algar.

"Teman sebangku kamu belum datang ya?" tanya Mona dengan pelan. Takut jika satu kelas mendengarnya menanyakan cowok itu.

Satria mengalihkan pandangannya ke arah gadis di depannya. Satria menggeleng sebagai jawaban.

"Belum Kak."

Mona menganggukkan kepalanya.
"Yaudah, aku tungguin di luar aja deh. Makasih ya!"

Mona beranjak ingin pergi karena saat ini semua siswa siswi kelas memperhatikan nya. Dia merasa risih saat ini. Takut jika ada yang penasaran apa tujuan dia datang ke kelas ini.

Tak terduga ternyata Algar sudah berada di ambang-ambang pintu sebelum Mona keluar mau ke arah pintu. Jadi mereka berpas-pasan, hal itu membuat Mona terkejut bukan main.

Mereka saling berpandangan hingga diakhiri oleh Mona yang salah tingkah sendiri. Dia mengalihkan pandangan ke arah lain lalu menyerahkan kotak yang ia bawa itu ke Algar.

"Apa ini?" tanya Algar sambil melirik kotak itu tanpa mau menyentuhnya.

"Sepatu," balasnya yang membuat Algar bingung

"Buat ganti sepatu lo yang gue rusakin kemarin."

Algar semakin bingung dibuatnya.
"Gue gak minta diganti."

"Tapi gue yang mau ganti. Nih terima!" Mona kesal karena Algar tak kunjung menerimanya.

"Selebihnya ini bukan perbuatan lo kok, sepatu gua emang udah begini dari dulu, Dari jaman gue masih SMP," ucapnya dengan jujur membuat Mona merasa kesal sendiri mendengarnya.

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Où les histoires vivent. Découvrez maintenant