Mengaku Atau Menyesal?

659 57 5
                                    


"Mona!"

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Mona!"

Gadis dengan rambut sepundak yang sedang mengetuk-ngetuk jendela kamar temannya itu terlihat frustasi, karena sedari tadi dia mencoba memanggilnya sampai suaranya habis, gadis yang sedang melamun di meja belajarnya itu tidak kunjung menyahut.

Sampai akhirnya dia berteriak kencang yang berhasil menggugah lamunan gadis itu. Mona melepas earphone yang terpasang di kedua telinganya. Dia menoleh ke arah jendela nya, untuk melihat siapa yang berani mengganggu lamunannya.

Dia adalah Agnes. Satu-satunya teman dekat yang sering main ke rumahnya. Gadis itu tidak lewat pintu, Mona juga menyuruh untuk lewat jendela saja karena kalo lewat pintu, dia harus berjalan jauh dari kamar. Mager.

"Pantesan dari tadi gue panggil gak nyaut, ternyata telinganya disumpelin," ucap Agnes.

Mona segera membuka jendelanya, membiarkan temannya itu masuk. Agnes melangkahkan kakinya untuk masuk ke jendela yang tak terlalu tinggi itu.

"Tumben lo dengerin lagu, lagu apa tuh?"

Karena penasaran Agnes mengambil earphones yang tergeletak di meja belajar temannya. Terdengar lagu yang tidak asing lagi adalah lagu yang dinyanyikan oleh Girl Band Indonesia yang sempat populer pada jamannya yaitu Blink, yang judulnya Takut Jatuh Cinta.

Tentu saja lagu itu membuat Agnes tidak bisa menahan tawanya. Setahunya, Mona paling tidak suka dengan lagu-lagu  tentang Cinta. Mona yang melihat itu langsung menyawut benda itu dari telinga Agnes.

"Mon, lo lagi jatuh cinta ya? Sama siapa? Cerita dong sama gue!" ledek Agnes.

Mona merasa pipinya sedang memanas setelah mendapat pertanyaan itu. Dia mengalihkan pandangannya dan berjalan ke arah ranjang supaya Agnes tidak curiga bahwa dia sedang salah tingkah.

"Apaan sih lo? Mana ada gue jatuh cinta?" elaknya.

"Muka lo keliatan Mon, udah deh jujur aja! Lo lagi jatuh cinta sama siapa?" Agnes terus saja menekan Mona untuk berkata jujur.

"Gue gak jatuh cinta, tapi gue cuman ngerasa aneh aja sama diri gue sendiri."

"Aneh? Kenapa?" tanya Agnes.

"Jadi gue itu lagi deket sama adik kelas gue, ya mungkin bukan deket tapi kita sering ketemu aja di sekolah."

"Adik kelas gue itu suka berantem, songong, tengil, dan ngeselin parah deh. Tapi kenapa kalo deket dia gue itu selalu deg deg kan? Aneh kan?"

"Gue beneran gak ada bayangan sama sekali kalo gue bisa suka sama cowok nyebelin kayak dia. Dia bukan tipe gue banget Nes."

"Tipe itu bukan penentu orang buat jatuh cinta tau Mon. Terkadang ya, cowok yang sifatnya nyebelin itu bikin kangen. Kalo ketemu berantem, kalo enggak ketemu kangen deh."

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt