Renternir Dadakan

843 55 1
                                    

Setelah mengambil motor Johan, mereka akhirnya pulang berdua menuju Rajatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengambil motor Johan, mereka akhirnya pulang berdua menuju Rajatan. Katanya sih Johan ingin berkunjung kembali ke kampungnya. Sudah lama sekali laki-laki itu tidak menampakkan batang hidungnya.

Walaupun tidak satu Kampung atau pun satu aliansi antar Kampung, Johan ini sudah ia anggap sebagai teman sendiri. Tidak ada kata "Kampung lo mana?" Kalo untuk
GS ke RJT. Begitupun sebaliknya. Mereka sangat berteman baik.

Iqbal adalah salah satu anggota Camp GS dan selama ini menjalin hubungan baik dengan Adel, salah satu leadis Rajatan. Namun, beberapa hari ini mereka ada masalah yang membuat hubungan GS dan RJT sedikit renggang tanpa sepengetahuan Johan sebagai pentolannya sendiri.

Diperjalanan mereka saling menceritakan kejadian-kejadian kecil yang terjadi di tongkrongan, karena Johan berada di Magelang. Dia jadi ketinggalan berita apa saja yang ada di tongkrongan nya.

"Iqbal sama Adel putus, lo udah tau?" tanya Algar.

"Serius lo? Kenapa bisa putus? Padahal langgeng banget."

"Iqbal yang cari masalah duluan. Selingkuh sama anak Kawangan," balas Algar.

"Rencana nya sih hari ini anak-anak RJT mau nyamperin tongkrongan lo Jo."

"Ngapain ke tongkrongan gue?"

"Nyari Iqbal, nagih duit nya Adel yang dipinjam sama dia," ucap Algar.

Johan menganggukkan kepalanya mengerti. Sesampainya di gang kampung Rajatan, Johan menghentikkan motornya tepat di depan Tongkosong. Keadaan tongkrongan nya sangat sepi, tidak ada satupun orang disana.

Johan meliriknya dengan bingung.
"Pada kemana Gar?"

Algar mengangkat bahunya pertanda dia juga tidak mengetahui dimana keberadaan teman-temannya yang biasanya memenuhi tongkrongan itu.

Algar dan Johan yang mendengar langkah kaki dari belakang pun langsung menoleh. Lia berjalan kaki dengan menggunakan seragam sekolahnya.

"Kasian, jalan ya?" goda Algar membuat Lia menghentikkan langkahnya dengan kesal. Perempuan itu menajamkan matanya ke arah pria itu.

"Sialan, kayak lo gak jalan aja biasanya," balas Lia.

"Li, temen-temen lo pada kemana?" tanya Johan yang membuat mata Lia beralih ke pria berbulu mata lentik itu.

"Lo Johan bukan sih?"

"Bukan, gue Asep. Ya iyalah gue Johan. Masa ada yang lupa sama muka seganteng dan sekeren gue," balas Johan dengan pedenya.

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang