Masjid

787 56 0
                                    

Mereka bertiga mengendarai motor dengan sangat pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mereka bertiga mengendarai motor dengan sangat pelan. Saling beriringan dan saling bergurau satu sama lain. Sesampainya di Jalan Telgaharja, Lia menoleh ke belakang, ke arah Johan yang berada di belakangnya.

"Kita langsung balik ke Rajatan nih?" tanya Johan.

"Ke Telgaharja aja, anak RJT pada disana. Kita bantuin!" ucap Lia.

"Ngapain anjir? Nanti juga balik sendiri."

"Ya ngepastiin dulu lah soalnya tadi Adel bilang kalo ada bentrok sama TGH. Gue takut mereka kenapa-kenapa," balas Lia.

"Yaudah ke Telgaharja dulu lah!" ajak Johan.

Johan membelokan motornya ke gang berwarna merah yang ada di sampingnya. Mereka cukup tenang melewati kampung musuh. Karena mereka cuman bertiga.

Rasakan perbedaannya ketika mereka melewati kampung musuh secara bergerombol dan beramai-ramai. Sudah pasti mereka akan cepat terjadi bentrok. Alasannya karena mereka cepat mencuri perhatian mereka.

"Gak ada nih temen-temen lo." Johan menatap kampung Telgaharja yang sepi.

Banyak pecahan kaca, batu serta pot tanaman yang berserakan. Sudah diduga pasti teman-temannya lah penyebab dari semua itu.

"Apa udah pada balik ya?" balas Lia.

"Udah kali, yuk lah kita balik aja!" ajak Algar.

Lia mengangguk tanpa melepas pandangannya ke arah Kampung Telgaharja yang sudah seperti kapal pecah. Bahkan Kampung itu sangat sepi. Tidak memunculkan satu orang pun disana.

Akhirnya mereka putar balik untuk pulang ke Rajatan. Johan, Lia, dan Algar menatap kesal ke arah teman-temannya yang berada di Tongkosong.

Disaat mereka bertiga panas-panasan buat cari Adel, nagih duitnya sampe khawatirin gadis itu bakalan kenapa-kenapa saat bentrok dengan Telgaharja. Sedangkan empunya malah dengan santainya menikmati es kelapa muda sambil berbaring.

Mereka bertiga turun dari motor dan segera bergabung disana.

"Seger banget tuh kayaknya ya! Gak mikir temennya panas-panasan, nagih utang kayak renternir dadakan, belum lagi harus was-was karena ada STM musuh," ucap Algar yang membuatnya berhasil menarik perhatian gadis itu.

"Hehe, mau?" tawar Adel sambil menawarkan es kelapa mudanya.

Lia langsung menyawut es itu yang membuat Algar meliriknya dengan kesal. "Lo cowok, minta cowok aja!"

Atas Nama Solidaritas ( TAHAP REVISI )Where stories live. Discover now