Ch13 - Sisi manis Shakira

121 21 9
                                    

Selamat menikmati cerita ^_^

Setelah perdebatan di sepanjang jalan, kini Devan dan Shakira telah sampai di rooftop sekolah. Ini adalah kedua kalinya Devan mengajak Shakira ke tempat ini, dengan suasana yang berbeda.

"Kita ngapain sih ke sini," keluh Shakira.

"Ya kita kencan lah, kalo di sini kan nggak ada yang ganggu," cengir Devan.

"Dih males banget berduaan sama lo," balas Shakira.

"Males apa males? Nyatanya kita di sini cuma berdua kan?" Devan masih gencar menggoda Shakira.

"Tau ah, males gue sama lo," Shakira berjalan ke pinggiran rooftop dan mendudukkan dirinya di sana.

"Yah, Sha, jangan marah dong," ujar Devan menangkupkan kedua tangannya di depan dada.

"Bodo."

"Sha."

"Hm."

"Sha, ih jangan gitu dong," rengek Devan.

"Ya lagian lo sih, bilangnya tempat spesial tapi ujung-ujungnya malah bawa gue ke rooftop," kesal Shakira.

Devan memicingkan matanya saat mendengar jawaban dari Shakira, sekilas ia tersenyum.

"Jadi lo berharap kalo gue bakal bawa lo ke tempat spesial gitu?" tanya Devan dengan jahil.

"Pede amat sih lo," balas Shakira sinis.

"Ya buktinya tadi lo bilang gitu," Devan tidak mau kalah.

"Dalam mimpi lo tuan Devan," balas Shakira.

"Lo tenang aja, Sha. Gue pasti bakal ngajak lo ke tempat paling spesial, tapi ntar ya, nunggu lo jadi pacar gue dulu hehe," ucap Devan menampilkan deretan gigi putihnya.

Shakira terdiam beberapa detik mencerna setiap ucapan yang keluar dari mulut Devan, hingga ia sadar apa yang diucapkan oleh Devan.

"Halu lo." Shakira menarik telinga kanan Devan membuat lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Aduh-aduh, Sha. Sakit woi, lepasin." Devan reflek berteriak saat menerima jeweran di telinganya dari Shakira.

"Kalo ngomong tuh dipikir dulu."

"Ya kan tadi itu harapan gue, emangnya gue nggak boleh berharap gitu?" tanya Devan.

"Y-ya bukan gitu," jawab Shakira terdengar gugup.

"Ya udah sekarang lo tunggu sini bentar." Devan beranjak dari duduknya menuju sofa yang terdapat di pojok rooftop.

Shakira hanya diam memandang ke arah jalanan.

"Nih," Devan menyodorkan bekal yang tadi pagi ia ambil dari Shakira.

"Ini bekal gue?" tanya Shakira memastikan.

"Yaps," jawab Devan seadanya.

"Gue kira-"

"Lo kira apa? Tenang aja, Sha, gue sama sekali belum nyentuh makanan lo kok." Devan menyela perkataan Shakira.

Shakira menerima bekal yang disodorkan Devan kepadanya dengan sedikit ragu.

"Nih minumnya," sambung Devan.

"Makasih," ucap Shakira pelan.

"Gue sengaja ngajak lo ke sini karena gue mau kasih itu. Gue tau sih kalo sebenernya bekal itu buat Agas, tapi gue nggak rela. Makanya tadi pagi gue ambil secara paksa dari lo, terus siangnya gue kembaliin ke lo. Sebenernya sih mau gue makan sendiri, tapi nggak jadi karena takut lo bakal makin benci sama gue, jadi ya gitu deh." Devan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Simpangan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang